Tito Puji Kinerja APBD Jabar 2025, Purbaya dan Dedi Mulyadi Kompak Ingatkan “Uang Jangan Tidur”

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas keberhasilannya kelola APBD.

Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melaksanakan Rapat Pembahasan Penanganan Sampah Terintegrasi Wilayah Jawa Barat di Kantor Bupati Cianjur, Jumat, 9 Agustus 2025. Terkini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas keberhasilannya dalam mengelola pendapatan dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. 

“Jangan biarkan uang tidur, uang harus kerja bantu ekonomi daerah,” tegas Purbaya.

Data dari Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri yang menunjukkan realisasi belanja APBD Jawa Barat mencapai 73,34 persen dan pendapatan 66 persen menjadi dasar apresiasi tersebut.

Namun, di tengah pujian dari pusat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi justru bersikap kritis terhadap kinerja internal pemerintahannya.

Dedi mengaku bahwa meski pencapaian Jabar mendapatkan apresiasi, masih terdapat dana kas yang belum terserap secara optimal.

“Pagi hari ini saya malah negur Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [Bappeda], Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah [BPKAD] Provinsi Jawa Barat. Karena hari ini dicek kasnya berapa? Kasnya ada Rp2,5 triliun,” ujarnya di Gedung Sate, Bandung, Senin (20/10/2025).

Dalam tegurannya, Dedi yang akrab disapa KDM menanyakan sejauh mana kemampuan serapan anggaran hingga akhir tahun 2025.

“Kalau sampai Desember itu daya serap pemerintah berapa? Daya serah pemerintah sampai Desember ada Rp7,5 triliun. Sumber keuangan yang musik mungkin masuk berapa? Sumber keuangan yang musik mungkin masuk ada Rp6,5 triliun. Berarti Rp9 triliun saya bilang, itu masih ada sisa,” katanya.

Dedi menilai bahwa meski pusat menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan kinerja keuangan terbaik, ia enggan berpuas diri. Menurutnya, masih ada ruang anggaran yang bisa dimaksimalkan untuk kepentingan publik.

“Saya nggak mau dikatakan paling tinggi. Saya masih paling rendah. Karena apa? Karena masih ada duit yang nanti dihitungan Desember itu, masih ada perhitungan sekitar space-nya Rp500 miliar itu tadi. Dan yang Rp500 miliar itu hari ini sudah saya putuskan untuk terus didorong menjadi belanja,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk proyek infrastruktur yang mendesak, khususnya perbaikan jalan provinsi di berbagai wilayah.

“Jadi hari ini kita akan mendorong lagi penambahan ruas-ruas jalan yang dilakukan perbaikan atau hotmik. Ya terutama di antaranya jalan-jalan yang hotmik itu, saya nggak mau lihat jalan provinsi dari berbagai daerah bergelombang, termasuk menuju arah Kota Bandung,” pungkasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved