Waspada Cuaca Ekstrem, Dedi Mulyadi Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana di 27 Daerah di Jabar

Dedi Mulyadi meminta semua daerah menetapkan status kedaruratan bencana baik longsor, banjir dan potensi lainnya yang berpotensi terjadi akhir tahun.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
ILUSTRASI CUACA EKSTREM - Petugas mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa mobil di Jalan Cisadea, Kota Bandung, Jumat (1/11/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta semua kepala daerah di Kabupaten/Kota di Jabar melakukan siaga bencana di wilayah masing-masing. 

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 tentang Status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2025/2026.

Dalam surat tersebut, Dedi Mulyadi meminta semua daerah menetapkan status kedaruratan bencana baik longsor, banjir dan potensi lainnya yang berpotensi terjadi akhir tahun ini.

Surat tersebut pun, sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.

"Menetapkan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi jawa barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," ujar Dedi, dalam Kepgubnya, Senin (27/10/2025). 

Setiap daerah, kata Dedi, harus menyiapkan semuanya kebutuhan penanganan bencana, termasuk anggarannya.

BANJIR LAGI - Genangan banjir merendam pemukiman warga di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Jumat (24/10/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.
BANJIR LAGI - Genangan banjir merendam pemukiman warga di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pada Jumat (24/10/2025). Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama. (Adi Ramadhan Pratama/Tribun Jabar)

"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar memastikan bahwa surat edaran Gubernur sudah ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama dengan BPBD Kabupaten Kota se-Provinsi Jabar.

"Kami sudah lakukan rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di bulan September (2025) dengan BPBD Kabupaten Kota se-Jawa barat untuk ditindaklanjuti dengan kesiapan personil peralatan dan logistik menghadapi musim hujan tahun 2025-2026," ujar Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar.

BPBD Jabar pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan pengetahuan serta upaya mitigasi di lokasi tempat tinggalnya masing-masing.

"Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana yang ada di lingkungan terdekat, baik longsor, banjir dan angin kencang, dengan selalu memantau kondisi cuaca yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi hujan lebat bahkan cuaca ekstrim," katanya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang dalam waktu satu pekan kedepan. 

POHON TUMBANG - Petugas bersama warga bergotong royong mengevakuasi pohon tumbang usai hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Selasa (9/9/2025) sore.
POHON TUMBANG - Petugas bersama warga bergotong royong mengevakuasi pohon tumbang usai hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Selasa (9/9/2025) sore. (Istimewa/ BPBD Purwakarta)

"Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu.

Berdasarkan data BPBD, sejak 1 Januari - 27 Oktober 2025, tercatat sudah ada 1.204 kejadian bencana yang terjadi di wilayah Jabar.

Ada pun rinciannya, banjir sebanyak 215 kejadian, tanah longsor sebanyak 343 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 624 kejadian, kekeringan 6 kejadian, kebakaran lahan 12 kejadian dan gempa bumi sebanyak 5 kejadian.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved