Demo Pekerja Pariwisata di Gedung Sate

Bukan Soal Pariwisata, Sekda Jabar Sebut Larangan Study Tour Lindungi Orang Tua dari Utang Pinjol

Banyak orang tua siswa, kata dia, yang rela meminjam uang dari pinjaman ilegal hanya demi membiayai anaknya ikut study tour.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
ALASAN LARANG STUDY TOUR - Sejumlah sopir, kernet bus dan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/7/2025). Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkap alasan melarang study tour. 

Apa Itu Study Tour

Dikutip dari berbagai sumber, study tour, dulu sering disebut dengan karyawisata atau dharmawisata adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar lingkungan kelas atau sekolah. 

Tujuannya bukan hanya rekreasi, melainkan untuk memperluas wawasan, memberikan pengalaman belajar langsung, dan menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata.

Dalam sebuah study tour, siswa biasanya diajak mengunjungi tempat-tempat yang relevan dengan pembelajaran, seperti:

  • Museum: Untuk mempelajari sejarah, seni, atau ilmu pengetahuan.
  • Situs Bersejarah: Melihat langsung peninggalan masa lalu dan memahami konteks sejarah.
  • Pabrik atau Industri: Mengamati proses produksi dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam dunia kerja.
  • Kebun Binatang atau Konservasi: Mempelajari biologi, ekosistem, dan upaya pelestarian.
  • Lembaga Penelitian: Mengenal lebih dekat riset dan pengembangan.
  • Objek Wisata Alam (dengan tujuan edukasi): Misalnya, mempelajari geologi di gunung berapi atau keanekaragaman hayati di hutan.

Ringkasan berita

  • Tujuan Larangan Study Tour
    Meringankan beban biaya di luar pendidikan bagi orang tua siswa.
  • Dampak pada Sektor Pariwisata
     Herman Suryatman mengakui ada dampak, namun kebijakan ini harus dilihat dalam konteks yang lebih luas.
  • Faktor Ekonomi Keluarga
    Larangan ini juga untuk mencegah dampak ekonomi yang mengganggu keharmonisan rumah tangga, terutama karena banyak orang tua terpaksa meminjam dari pinjaman ilegal (Bank Emok atau pinjol) demi study tour.
  • Pentingnya Optimalisasi Pembelajaran
    Kebijakan ini dianggap efektif untuk memastikan proses pembelajaran yang lebih optimal, sejalan dengan dinamika ekonomi keluarga.
  • Alternatif Study Tour Edukatif dan Terjangkau
    Herman menyarankan destinasi edukasi lokal yang murah meriah, seperti Museum Geologi, Gedung Sate, Tahura di Bandung, atau Museum Prabu Gesang Ulun di Sumedang.

(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved