Demo Pekerja Pariwisata di Gedung Sate
Beda Study Tour dan Piknik seperti Disebut Dedi Mulyadi, antara Rekreasi Murni atau Sambil Belajar
Polemik larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih bergulir. Lalu apa beda study tour dan piknik yang dimaksud Dedi Mulyadi?
Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polemik larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih bergulir.
Terakhir, ratusan sopir bus pariwisata dan pekerja pariwisata berdemo di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 21 Juli 2025.
Mereka mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencabut Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03.KESRA tentang larangan sekolah menggelar studi tour.
Dedi Mulyadi langsung menanggapi demo itu dengan kembali menegaskan melarang study tour.
Gubernur menegaskan bahwa yang menjadi objek larangan adalah kegiatan study tour, bukan industri pariwisata secara keseluruhan.
Baca juga: Bukan Soal Pariwisata, Sekda Jabar Sebut Larangan Study Tour Lindungi Orang Tua dari Utang Pinjol
Ia merasa langkah protes tersebut justru memperlihatkan bahwa kegiatan yang disebut study tour itu pada kenyataannya hanyalah perjalanan wisata biasa alias piknik.
"Kan yang diprotes itu adalah jasa kepariwisataan, yang protes itu adalah kegiatan pariwisata, SK saya adalah SK study tour, yang dilarang itu ialah kegiatan study tour," jelasnya.
"Yang kemudian dengan demonstrasi itu, itu menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu bahwa sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi, bisa dibuktikan yang berdemonstrasi adalah para pelaku jasa kepariwisataan," lanjut Dedi.
Lalu apa beda study tour dan piknik yang dimaksud Dedi Mulyadi?
- Study Tour (Karyawisata)
Tujuan Utama: Edukasi dan pembelajaran. Study tour, yang dilaksanakan di luar sekolah diharapkan dapat memperdalam pemahaman siswa mengenai materi pelajaran. - Fokus: Memperluas wawasan, memberikan pengalaman belajar praktis (langsung di lapangan), menghubungkan teori dengan praktik, serta mengembangkan keterampilan sosial.
- Destinasi: Biasanya mengunjungi objek edukasi seperti museum, situs bersejarah, pabrik, lembaga penelitian, kebun binatang, atau lokasi yang relevan dengan kurikulum.
- Aktivitas: Lebih terstruktur dengan agenda yang sudah ditentukan, seperti tur berpemandu, observasi, diskusi, atau lokakarya.
Sifat: Seringkali menjadi bagian integral dari kurikulum dan diwajibkan bagi siswa.
Piknik
- Tujuan Utama: Rekreasi, bersenang-senang, dan menghilangkan penat.
- Fokus: Relaksasi, menikmati waktu luang, dan kebersamaan dengan keluarga atau teman.
- Destinasi: Umumnya ke tempat-tempat yang indah atau nyaman untuk bersantai, seperti taman, pantai, pegunungan, atau tempat rekreasi lainnya. Seringkali membawa bekal makanan untuk dinikmati bersama.
- Aktivitas: Lebih bebas dan tidak terikat. Bisa berupa makan bersama di alam terbuka, bermain, bercengkrama, atau sekadar menikmati suasana.
- Sifat: Bersifat sukarela dan murni untuk kesenangan pribadi atau kelompok, tanpa tujuan pembelajaran formal.
Singkatnya:
Study tour adalah belajar sambil rekreasi.
Piknik adalah murni rekreasi.
(*)
Batal Demo Tolak Larangan Studi Tur, Pekerja Pariwisata Minta Gubernur Dedi Mulyadi Revisi Kebijakan |
![]() |
---|
Kecewa Dijawab Lewat Medsos, P3JB Minta Dukungan DPR RI Desak Dedi Mulyadi Cabut Larangan Study Tour |
![]() |
---|
Dampak Dedi Mulyadi Larang Study Tour, 50 Persen Pendapatan Pekerja Pariwisata Hilang |
![]() |
---|
Sekolah di Bandung Bingung Sikapi soal Study Tour, Harus Ikut Larangan KDM atau Izin Farhan? |
![]() |
---|
Bukan Soal Pariwisata, Sekda Jabar Sebut Larangan Study Tour Lindungi Orang Tua dari Utang Pinjol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.