Reaktivasi Kereta Api Butuh Anggaran Rp20 Triliun, Dedi Mulyadi: Minimal Kita Punya Mimpi
Lima jalur kereta api di sejumlah daerah di Jawa Barat, kembali diwacanakan untuk direaktivasi.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Reaktivasi jalur kereta api yang diwacanakan Pemprov Jabar membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 triliun.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat diwawancarai, Kamis (24/4/2025).
"Ya, itu kan gini. Kita punya mimpi nih, tentang reaktivasi nilai pembiayaannya Rp20 triliun, ini akan dilakukan sekarang atau ke depan ya minimal kan kita sudah punya mimpi," ujar Dedi Mulyadi.
Baca juga: Banyak Rumah di Atas Rel, KAI Diminta Siapkan Langkah Strategis soal Reaktivasi Jalur ke Ciwidey
Menurutnya, kalau sudah punya mimpi, ke depannya tinggal menyampaikan ke pemerintah pusat, dengan harapan fiskal pemerintah pusat mengalami peningkatan.
"Siapa tahu fiskal Pemerintah Pusat ke depan semakin baik, kan kita bisa dong Kementerian Perhubungan Kementerian keuangannya untuk dana alokasi untuk Jabar," katanya.
Reaktivasi ini, kata dia, diklaim memberikan banyak manfaat sosial dan ekonomi, terutama jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang.
"Yang paling rasional itu yang bisa dilaksanakan, Tahap pertama adalah banjar Pangandaran, itu yang paling rasional. Biayanya kemarin Rp 3 triliun sampai Rp 3,2 triliun ya kurang lebih. Saya kan belum punya uang segitu," ucapnya.
Sebelumnya, lima jalur kereta api di sejumlah daerah di Jawa Barat, kembali diwacanakan untuk direaktivasi.
Wacana itu digaungkan oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi yang secara khusus menggelar pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Reaktivasi Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey, Dadang Supriatna: Solusi Kemacetan dan Pendorong Wisata
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jabar, Dhani Gumelar mengatakan reaktivasi dilakukan untuk mendukung mobilitas dan kelancaran logistik pemasaran produk pertanian di Jabar.
Lima jalur yang akan direaktivasi itu diantaranya Banjar-Cijulang sepanjang 82 kilometer, Cibatu-Garut-Cikajang sepanjang 47,5 kilometer, jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer, Cipatat-Padalarang sepanjang 17 kilometer dan Cikudapateuh (Bandung)-Ciwidey sepanjang 37,8 kilometer.
"Jadi tadi kita melakukan pertemuan antara Gubernur Pemprov Jabar dengan Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub dan PT KAI yang intinya bagaimana kita melakukan percepatan dan sinkronisasi rencana reaktivasi jalur di Jawa Barat," ujar Dhani Gumelar, Selasa (15/4/2025).
Nantinya, kata dia, Pemerintah Provinsi Jabar akan berbagi peran dengan pemerintah pusat dan Kabupaten/Kota.
"Pembagian perannya nanti akan dibahas lebih lanjut. Yang pasti kita sama-sama melakukan reaktivasi jalur kereta yakni mengaktifkan kembali jalur yang sudah ada," ucapnya.
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Apresiasi Polres Indramayu karena Cepat Tangkap Pembunuh Putri Apriyani |
![]() |
---|
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Segera Berakhir, Jangan Sampai Terlewat |
![]() |
---|
Pengamat Respons SE Gubernur Dedi Mulyadi Soal Larangan Knalpot Tak Sesuai Spesifikasi |
![]() |
---|
Pedagang Bandung Respons Larangan Knalpot Brong: Kami Hanya Penuhi Permintaan Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.