Reaktivasi Kereta Api Butuh Anggaran Rp20 Triliun, Dedi Mulyadi: Minimal Kita Punya Mimpi

Lima jalur kereta api di sejumlah daerah di Jawa Barat, kembali diwacanakan untuk direaktivasi. 

Padna/Tribun Jabar
JEMBATAN CIKACEPIT - Jembatan Cikacepit yang terletak di Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Senin (21/4/2025). Pemprov Jabar berencana mengaktifkan kembali jalur kereta api termasuk jalur Banjar-Cijulang yang melewati Jembatan Cikacepit. 

Menurut Dhani, rencana reaktivasi jalur kereta itu dilakukan dengan tiga tujuan utama yakni aksesibilitas kawasan wisata, memperluas pendistribusian logistik dan mempermudah mobilisasi masyarakat.

"Untuk menunjang aksesibilitas menuju kawasan wisata seperti Pangandaran Garut, kemudian mempermudah untuk pemasaran produksi pertanian dan support kawasan industri dan mempermudah mobilisasi masyarakat," ucapnya.

Lima jalur kereta api itu, kata dia, sudah dibangun sejak zaman Belanda. Hanya saja, pada 1980-1990 banyak yang tidak digunakan karena biaya operasional yang relatif tinggi, dan kalah bersaing karena kemudahan untuk mendapatkan kendaraan pribadi.

Baca juga: Melihat Jembatan Cikacepit Pangandaran, Jembatan Setinggi Pohon Kelapa di Jalur Reaktivasi Rel KA

"Tapi semakin ke sini, ternyata membuktikan bahwa dengan tingkat kemacetan dan kemudahan aksesibilitas, memang moda kereta api menjadi perlu gitu," katanya. 

Dhani mencontohkan, jika jalur kereta api Banjar-Pangandaran -Cijulang kembali beroperasi, maka waktu tempuh dari Bandung ke Pangandaran awalnya ditempuh dengan 5-6 jam, bisa menjadi lebih cepat.

"Tapi nanti dengan kereta itu bisa lebih cepat, itu harapan pak Gubernur," katanya. 

Adapun yang membuat rencana ini kerap gagal dieksekusi, karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan, ditambah banyak jalur yang sudah berubah menjadi pemukiman warga. 

"Masalahnya pembangunan kereta api itu tidak murah gitu ya, mahal. Tadi kurang lebih kalau kita jumlah kan itu ada sekitar Rp20 triliun," katanya.
 
"Nah, sekarang juga beberapa lahan sudah dikuasai oleh masyarakat, terus perlu ada penyesuaian dari sisi teknis, karena memang yang direncanakan zaman Belanda kan tentunya berbeda dengan sekarang, ini akan dicoba diakselerasi oleh Pak Gubernur dan pemerintah Provinsi Jabar dengan berbagai peran. Nanti akan coba kita petakan satu-satu peran tersebut dan nanti akan coba kita usulkan ke Pak Presiden dan harapannya bisa terwujud dalam waktu 5 tahun ke depan," tambahnya.

Baca juga: Melihat Jembatan Cikacepit Pangandaran, Jembatan Setinggi Pohon Kelapa di Jalur Reaktivasi Rel KA

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved