Keracunan MBG di Bandung Barat

Bukan Air, BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang Oktober 2025

Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menyoroti kasus keracunan yang diduga menimpa 21 siswa SMP Bina Karya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan
KORBAN KERACUNAN MBG - Siswa yang masih terbaring di tempat penampungan korban MBG di Posko GOR Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (29/10/2025). Tim Investigasi Independen BGN menyimpulkan bahwa penyebab keracunan MBG ini bukan karena kualitas air, melainkan karena tingginya kadar nitrit dalam makanan. 

Ringkasan Berita:
  • Penyebab Utama: Keracunan bukan karena kualitas air, melainkan tingginya kandungan nitrit dalam makanan MBG.
  • Menu Terkontaminasi: Nitrit terdeteksi positif pada tumis pakcoy (SPPG Kayu Ambon) dan tumis wortel/sayuran lain (SPPG Cibodas 2).
  • Korelasi Jumlah Korban: Kadar nitrit lebih tinggi di Cibodas 2 (236 korban) dibandingkan Kayu Ambon (44 korban).
  • Standar Air: Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG dinyatakan memenuhi standar.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menyoroti kasus keracunan yang diduga menimpa 21 siswa SMP Bina Karya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), setelah sebelumnya insiden serupa terjadi di Lembang.

Wakil Kepala BGN, Lodewyk Pusung, menegaskan bahwa BGN berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara mendasar.

Dia mengakui adanya kekurangan teknis sebagai bagian dari program baru.

BGN kini mengandalkan keterlibatan aktif Matra TNI dalam pelaksanaan program di daerah untuk memperkuat efektivitas dan mempercepat pencapaian target pemerintah.

Insiden terbaru keracunan MBG terjadi pada Selasa (11/11/2025), di mana 21 siswa SMP Bina Karya mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi sajian MBG.

Menu MBG yang disajikan itu berupa nasi, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka.

Baca juga: BREAKING NEWS: 21 Siswa SMP di Ngamprah Bandung Barat Diduga Keracunan Menu MBG

Satu siswa dilaporkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

BGN Akui Kekurangan dan Minta Dukungan Rakyat

Lodewyk Pusung menegaskan bahwa BGN terus melakukan evaluasi dan perbaikan, terutama setelah insiden sebelumnya di Lembang, yang diduga berasal dari makanan yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2.

"Kita (BGN) akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah diinvestigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini," ujar Lodewyk, Rabu (12/11/2025).

Program MBG merupakan kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto untuk pertumbuhan generasi bangsa, namun Lodewyk mengakui pelaksanaannya di lapangan masih menghadapi kendala teknis.

Ia pun meminta dukungan publik:

"Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong."

Hasil Investigasi Kasus Lembang: Nitrit Penyebab Keracunan

Sebagai langkah perbaikan, BGN merujuk pada hasil investigasi independen mereka terhadap kasus keracunan MBG di Lembang pada Oktober lalu.

Tim Investigasi Independen BGN menyimpulkan bahwa penyebab keracunan bukan karena kualitas air, melainkan karena tingginya kadar nitrit dalam makanan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved