Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran
UPDATE Kisruh Uang Tabungan Siswa di Pangandaran, Guru SDN 1 Karangbenda Tegaskan Tak Pinjam Uang
Kisruh uang tabungan murid mandek, advokat di Pangandaran kembali mendatangi Sekolah Dasar (SD).
Kalau tabungan kelas 6 saja tidak bisa dikembalikan, bagaimakan bila harus mengembalikan semua uang tabungan yang kelas 1 sampai kelas 5.
"Itu coba bayangkan. Kalau semua siswa minta uang tabungannya dikembalikan, itu habis, sekolahnya juga rungkad, rumah-rumah guru itu habis dijual," katanya.
Ia mengaku mendengar satu orang guru di (Kecamatan Cijulang) itu ada yang pinjam Rp 150 juta.
"Ya itulah, sejumlah guru yang sudah pensiun juga pasti belum bayar uang tabungan," ucap Suyadi.
Jadi menurutnya, di SD itu sama sekali tidak mendidik anak untuk disiplin menabung yang akhirnya (menabungnya) jor-joran.
Menabung jor-joran atau tidak disiplin itu ada kesalahan dari pihak guru, karena harusnya menabung itu dibatasi agar tidak ada persaingan dalam menabung.
Menabung di sekolah harusnya menyisihkan dari sisa jajan anak. Sedangkan itu, banyak tabungan orang tua siswa.
"Hal seperti itu, tidak dibatasi karena kemungkinan butuh yang akhirnya uang tabungannya itu dipakai," ujarnya.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna)
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Selesai, Aset Koperasi Habis Dijual, Orangtua Nelangsa |
![]() |
---|
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah Belum Usai, Biang Keroknya Koperasi |
![]() |
---|
UPDATE Uang Tabungan Siswa Diembat Guru di Pangandaran, Ternyata Kasusnya Belum Tuntas |
![]() |
---|
Cerita Penagih Utang Tabungan Murid di Pangandaran, Miris Lihat Pensiunan Guru yang Jualan Sapu Lidi |
![]() |
---|
Meski Ditangani Tim Khusus Uang Tabungan Murid di Pangandaran Mandek, Orang Tua Laporkan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.