Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Kasus Uang Tabungan Murid di Pangandaran, Guru Dinilai Tak Mendidik: Sekolanhnya Juga Rungkad

Kalau tabungan kelas 6 saja tidak bisa dikembalikan, bagaimakan bila harus mengembalikan semua uang tabungan yang kelas 1 sampai kelas 5.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
padna/tribun jabar
Tim khusus penyelesaian uang tabungan berada di SD Negeri 1 Kondangjajar dan memanggil guru yang punya sangkutan dengan uang tabungan murid, Kamis (22/6/2023) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kasus uang tabungan murid Pangandaran mandek, Suyadi, SH. MM., selaku tokoh masyarakat sekaligus mantan polisi di Pangandaran menyebut hal tersebut harus dibongkar.

"Itu enggak benar, kalau tidak dibongkar sekarang itu akan menumpuk," ujar Suyadi kepada Tribunjabar.id di Cikembulan Pangandaran, Sabtu (15/7/2023) siang.

Bayangkan saja, siswa yang menabung di SD itu sekarang mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Berarti, yang kelas 6 itu hanya di bawah sekitar 20 persen.

Kalau tabungan kelas 6 saja tidak bisa dikembalikan, bagaimakan bila harus mengembalikan semua uang tabungan yang kelas 1 sampai kelas 5.

"Itu coba bayangkan. Kalau semua siswa minta uang tabungannya dikembalikan, itu habis, sekolahnya juga rungkad, rumah-rumah guru itu habis dijual," katanya.

Baca juga: Soal Uang Tabungan Murid di Pangandaran, Polisi Masih Periksa Para Saksi, Ini Kata Kasat Reskrim

Ia mengaku mendengar satu orang guru di (Kecamatan Cijulang) itu ada yang pinjam Rp 150 juta.

"Ya itulah, sejumlah guru yang sudah pensiun juga pasti belum bayar uang tabungan," ucap Suyadi.

Jadi menurutnya, di SD itu sama sekali tidak mendidik anak untuk disiplin menabung yang akhirnya (menabungnya) jor-joran.

Menabung jor-joran atau tidak disiplin itu ada kesalahan dari pihak guru, karena harusnya menabung itu dibatasi agar tidak ada persaingan dalam menabung.

Menabung di sekolah harusnya menyisihkan dari sisa jajan anak. Sedangkan itu, banyak tabungan orang tua siswa.

"Hal seperti itu, tidak dibatasi karena kemungkinan butuh yang akhirnya uang tabungannya itu dipakai," ujarnya. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved