Cacing Afrika 'Eudrilus eugeniae': Pahlawan Kecil Pengurai Sampah Organik Bernilai Jual Tinggi
Menurut Sapto, cacing lebih unggul dibanding maggot karena proses penguraiannya lebih stabil
Selain itu, vermikompos yang dihasilkan cacing kaya akan unsur hara dan mikroorganisme baik yang mampu memperbaiki struktur tanah.
Sementara maggot memang cepat mengurai sampah, tapi sisa olahannya masih perlu proses lanjutan agar tidak menimbulkan aroma tak sedap dan layak digunakan sebagai pupuk.
“Kuncinya cuma satu, penuhi kebutuhannya. Kelembaban, cuaca, dan makanan. Dia akan bekerja tanpa henti,” ucapnya.
Dia memperlihatkan hasil kerja para “pekerja kecil” itu di butiran hitam lembut yang ia sebut casting.
Casting inilah yang menjadi pupuk cair berkualitas.
“Kalau kompos biasa itu padat, akar tanaman sulit menyerap. Tapi casting bisa larut. Jadi lebih disukai tanaman,” jelasnya.
Dengan harga jual mencapai Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram, casting menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah bisa menghasilkan nilai ekonomi nyata. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
| Mahasiswa JTK Polban Luncurkan Surverior: Platform Survei Berbasis AI dan Gamifikasi |
|
|---|
| Polban Gelar Community Service Symposium, Tampilkan Inovasi Kreatif Berbasis Alam |
|
|---|
| Pelatihan Operational dan Maintenance Sistem PLTS untuk Masyarakat Desa Pasirlangu |
|
|---|
| Semesta Panen Raya Berdikari Expo 2025, Upaya Polban Dorong Ketahanan Pangan di Jawa Barat |
|
|---|
| Polban Gelar ISSAT 2025: Dorong Kolaborasi Global untuk Teknologi Hijau dan Inovasi Berbasis AI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.