Efisiensi Anggaran di Cimahi

Tak Ada Lagi Uang Lembur di Pemkot Cimahi Buntut Dana TKD Dipangkas Rp216 M

Maria Fitriani mengatakan, dana TKD yang tidak turun di pemerintah pusat mencapai Rp 216 miliar di tahun 2026.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Ravianto
rahmat kurniawan/tribun jabar
PEMANGKASAN DANA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Maria Fitriani saat menjelaskan langkah efesiensi yang dilakukan imbas pemangkasan dana Transfer ke Daerah. Dana TKD Kota Cimahi berkurang Rp 216 miliar di tahun 2026. 

Meski begitu, Maria mengklaim program pembangunan prioritas dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota tidak terlalu terganggu dengan efesiensi. Pemkot Cimahi telah melakukan pemetaan secara rinci dan spesifik hingga mengutamakan pembangunan program prioritas.

"Kita mulai tahun 2026, mulai kita efesienkan seefesien mungkin, Pak Wali dan Pak Wakil sudah mencoba mengelompokkan skala prioritas. Kegiatan pelayanan, kesehatan, pendidikan, itu menjadi prioritas utama, yang mengikat tidak boleh tidak, tetap dilaksanakan sebisa mungkin kalau ada pengurangan tidak terlalu besar," tandasnya.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi Harjono membeberkan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 telah dirancang dan dalam proses pemantapan.

Awalnya, pada RAPBD 2026, proyeksi pendapatan yang dimasukan sebesar Rp 1,58 triliun. Rinciannya, Rp 1 triliun lebih dari TKD dan Rp 558 miliar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Tapi ternyata TKD itu menjadi Rp 781 miliar berarti kan selisihnya Rp 238 miliar, gagal targetnya berkurang dari Rp 1,20 triliun, ternyata hanya Rp 780 miliar realisasinya," kata Harjono.

Untuk menekan selisih, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Cimahi memproyeksikan tambahan PAD dari sektor retribusi sebesar Rp 13 miliar sehingga menjadi Rp 573 miliar.

"Jadi pendapatan kita jadi  Rp 1,35 triliun. Belanjanya kita di 1,59 triliun, defisit dong Rp 240 miliar. Rp 240 miliar ditutup dari Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) Rp 132 jadi, selisihnya Rp 109 miliar," ungkap dia.

Pemkot Cimahi tengah melakukan penelaahan lebih mendalam agar pendapatan dan belanja daerah menjadi seimbang. Salah satu cara yang ditempuh adalah menambah target pendapatan atau mengurangi lagi belanja daerah.

Dia menegaskan, Pemkot Cimahi mengusung konsep zero waste budjeting.

"Tekniknya berarti kan menambah pendapayan Rp 109 miliar atau mengurangi belanja Rp 109 miliar atau menggunakan dua-duanya, pendapatan ditambah belanja dikurangi. Tapi kan belanja itu sudah kita kurangi cukup banyak dan pendapatan juga sudah di push sesuai potensi. Ini yang nanti dibahas dengan dewan," tandasnya.(*)

Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved