Mayat Dilakban di Sukabumi

UPDATE Mayat Dilakban di Sukabumi, 2 Pembunuh Terancam Hukuman Mati, Bingung Tahu Sopir Sudah Tewas

Sepuluh hari setelah penemuan mayat driver taksi online tersebut, dua pelaku akhirnya ditangkap polisi.

|
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
dok humas polres sukabumi
Tim Inafis Polres Sukabumi memeriksa kondisi mayat dan mobil di Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (07/11/2023) malam. 

Saat ditemukan, korban dalam kondisi meninggal, wajahnya tertutup oleh lakban, sehingga hasil otopsi pun tubuh korban terlihat sudah membiru. 

"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Jadi usaha nafas berlebih itu ada pada korban ini," tutur Aida.

Baca juga: UPDATE Driver Taksi Online Depok Ditemukan Tewas di Sukabumi, Pelaku Bahasa Sundanya Halus

Ketua RT.03/02, Kampung Cireunghas, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Asep Saepudin (60) mengungkapkan, mobil tersebut datang hari Selasa (07/11/) pagi dari arah Kota Sukabumi

"Dia (pelaku) datang dari arah kota kayanya, sekitar pukul 05:30 WIB. Pada saat itu saya lagi nyiapin dagangan," ucapnya, kepada Tribunjabar.id, Kamis (09/11/2023).

Saat dua orang laki-laki turun dari mobil Xenia putih tersebut, tiba-tiba salah seorang dari kedua tersebut menghampiri Asep,

Sambil sedikit mengobrol ia pun sempat ditawaru di ajak ngopi oleh mereka.

"Sebelumnya nanya alamat, ada dua orang laki-laki, yang satu tinggi yang satu lagi agak pendek. Kalau yang tinggi itu supirnya, yang bawa mobil, dia pake baju warna biru," tuturnya.

"Sudah gitu dia (pelaku) nanyain masjid, yaudah saya tunjukin aja masjidnya, kalau saya mah langsung dagang aja, tidak ada curiga apa-apa," tutur Asep. 

Bahkan terduga pelaku pun sempat menanyakan arah jalan Pameumgpeuk Garut. 

Selaku RT, Asep pun menanyakan sekilas asal mereka dari mana dan mau kemananya. 

"Dia bilangnya mau ke pamengpeuk (Garut), sama saya juga kan ditanya akang dari mana?, di jawab dari Subang dan mengaku supir taxi online di Jakarta bawa penumpang ke Sukabumi lumayan ongkosnya gede. Setelah dari sini mau ke Kuningan," ungkap Asep. 

Asep pun menyangka, dari obrolaanya merupakan orang dari timur, mengingat bahasanya sangat halus sekali. 

"Pake bahasa Sunda ngomongnya juga halus banget, itu kata orang yang perawakannya tinggi dan yang bawa mobil putih," katanya. 

Sebelum kedua orang tersebut, pergi meninggalkan mobil keadaan terparkir dan dikunci, ada salah satu dari mereka membeli sendal ke warung terdekat. 

"Dari situ mah udah aja lepas, tidal tahu mereka berangkat kemana dan saya pulan sudah pulang. Cuman katanya dari tetangga yang punya warung mereka itu sempet beli sendal jepit dulu," tutupnya. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. )

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved