Mayat Dilakban di Sukabumi

UPDATE Mayat Dilakban di Sukabumi, 2 Pembunuh Terancam Hukuman Mati, Bingung Tahu Sopir Sudah Tewas

Sepuluh hari setelah penemuan mayat driver taksi online tersebut, dua pelaku akhirnya ditangkap polisi.

|
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
dok humas polres sukabumi
Tim Inafis Polres Sukabumi memeriksa kondisi mayat dan mobil di Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (07/11/2023) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pembunuh pria yang mayatnya ditemukan dalam kondisi dilakban di Sukabumi atau kasus penemuan mayat dilakban di Sukabumi, Selasa, 7 November 2023 malam akhirnya terungkap.

Suparno, nama korban pembunuhan itu diketahui ditemukan meninggal keadaan diikat di dalam mobil Xenia yang di terpakir di halaman parkir mini market di Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (07/11/2023) malam.

Temuan mayat laki-laki tersebut menggegerkan warga setempat, pasalnya korban keadaan dalam keadaan kedua kaki, kedua tangan dan wajahnya diikat lakban.

Sepuluh hari setelah penemuan mayat driver taksi online tersebut, dua pelaku akhirnya ditangkap polisi.

Kedua pelaku ditangkap di Tangerang, 17 November 2023.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, mengungkapkan, korban Suparno dihabisi di Gunung Putri Bogor sebelum mayatnya ditinggalkan di tempat parkir di minimarket di Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. 

Lokasi mobil terparkir di minimarket Cireunghas, Sukabumi.
Lokasi mobil terparkir di minimarket Cireunghas, Sukabumi. (Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah. )

"Kedua pelaku ini melakukan aksinya mulai dari Jakarta bahwa, sengaja dari terduga pelaku akan melaksanakan tindak Pidana pencurian dengan kekerasan terhadap korban driver taksi online, kedua pelaku dari Jakarta Pasar Rebo memesan kepada korban. Kemudian setelah ketemu untuk minta tidak di online kan," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Senin (20/11/2023).

Kemudian mereka membuat kesepakatan antara korban dan pelaku untuk mengantar ke wilayah kabupaten Bogor Gunung Putri. 

"Pada saat di Gunung Putri sampai kurang lebih malam hari pada 7 itu berhenti di bahu jalan."

Baca juga: Kasus Mayat Terikat di Sukabumi, Korban Diduga Meninggal Kehabisan Nafas karena Wajahnya Dilakban

"Kemudian kedua pelaku ini melaksanakan aksinya dengan salah satu pelaku di belakang memegang korban, lalu ditarik ke belakang diikat dengan menggunakan lakban maupun tali rafia kemudian dipindahkan ke bagian mobil bagian belakang dan dibawa lagi jalan," tutur Ari.

Kemudian setelah melumpuhkan korban, pelaku berencana membuang korban di salah satu tempat.

Ternyata ketika mau membuang korban sudah dalam keadaan meninggal dunia

"Pelaku kebingungan kemudian jalan terus sampai ke Cireunghas Sukabumi, di parkiran situ pelaku ketika mau membawa korban ternyata kendaraan mengalami trouble tidak bisa dibawa sehingga sama pelaku ditinggalkan di parkiran," jelas Ari.

Saat kedua pelaku dihadirkan dalam konfrensi pers di Polres Sukabumi Kota
Saat kedua pelaku dihadirkan dalam konfrensi pers di Polres Sukabumi Kota (Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah)

Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu unit mobil jenis Daihatsu Xenia warna putih nopol B 1774 EYF Kemudian lakban dan juga tali rafia yang digunakan oleh kedua pelaku untuk mengikat dari pada korban.

"Kedua pelaku kita jerat dengan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman seumur hidup ataupun hukuman mati dan penjara 20 tahun kemudian jerat juga dengan pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian dengan ancaman pidana paling lama adalah 15 tahun," tutupnya.

Head, Communications Grab Indonesia, Lucas Suryanata mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pada riwayat perjalanan, korban sempat mendapat orderan terakhir pada Senin (06/11), namun orderanya dibatalkan oleh mitranya. 

"Berdasarkan riwayat perjalanannya. Pengemudi (korban) terakhir kali menerima orderan melalui aplikasi Grab Senin, 6 November 2023, di wilayah Tebet, Jakarta Selatan pukul 23:15 WIB dengan orderan yang kemudian dibatalkan oleh mitra pengemudi," ungkapnya, Senin (13/11/2023) kepada Tribunjabar.id,.

Pasca mendapat orderan yang dibatalkan Senin, 6 November 2023, di wilayah Tebet, Jakarta Selatan pukul 23:15 WIB, korban pun tidak mendapat oderan yang lain.

"Tidak terdapat catatan orderan lain di aplikasi Grab setelah orderan yang dimaksud (pasca membatalkan orderan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan pukul 23:15 WIB)," tutur Lucas. 

Sementara itu berdasarkan, tracking histori terakhir perjalanan dalam aplikasi Grab korban Suparno terdeteksi berada di Gunung Putri Bogor. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan lokasi keberadaan mitra pengemudi melalui sistem Grab, posisi terakhir diketahui berada di wilayah Gunung Putri Bogor, pada 7 November 2023, pukul 02.05 WIB dini hari," terang Lucas. 

Meninggal Diduga karena Wajahnya Dilakban

Driver online yang ditemukan tewas di dalam mobil diduga dibunuh di luar dan dibuang ke Sukabumi

Korban, Suparno (55) saat ditemukan, Salasa (07/10/2023) malam sudah tidak bernyawa dengan kondisi kaki dan tangan terikat.

Sementara wajahnya dibekap pakai lakban.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id, kendaraan yang membawa jenazah korban sampai di lokasi Selasa, sekitar pukul 05.30 WIB dan ditinggalkan terduga para pelaku begitu saja. 

Hampir 13 jam berlalu, pukul 19.00 WIB warga mulai curiga, hingga akhirnya mobil dibongkar dan ditemukan mayat laki dan langsung dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH.

Berdasarkan hasil Otopsi doker forensik RSUD Syamsudin SH, korban meninggal lebih dari 24 jam saat ditemukan. 

Lokasi mobil terparkir di minimarket Cireunghas, Sukabumi. (Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah. )
"Kalau perkiraan waktu kematian rangeya sudah mulai membusuk yang pasti lebih dari 24 jam. Tapi busuknya belum semuanya jadi mungkin antara satu sampai dua hari," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, seusai otopsi, di ruang Jenazah, Rabu (08/11/2023) kemarin.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi meninggal, wajahnya tertutup oleh lakban, sehingga hasil otopsi pun tubuh korban terlihat sudah membiru. 

"Cuman di sini kelihatan bahwa korban kekurangan oksigen itu yang paling jelas. Jadi usaha nafas berlebih itu ada pada korban ini," tutur Aida.

Baca juga: UPDATE Driver Taksi Online Depok Ditemukan Tewas di Sukabumi, Pelaku Bahasa Sundanya Halus

Ketua RT.03/02, Kampung Cireunghas, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Asep Saepudin (60) mengungkapkan, mobil tersebut datang hari Selasa (07/11/) pagi dari arah Kota Sukabumi

"Dia (pelaku) datang dari arah kota kayanya, sekitar pukul 05:30 WIB. Pada saat itu saya lagi nyiapin dagangan," ucapnya, kepada Tribunjabar.id, Kamis (09/11/2023).

Saat dua orang laki-laki turun dari mobil Xenia putih tersebut, tiba-tiba salah seorang dari kedua tersebut menghampiri Asep,

Sambil sedikit mengobrol ia pun sempat ditawaru di ajak ngopi oleh mereka.

"Sebelumnya nanya alamat, ada dua orang laki-laki, yang satu tinggi yang satu lagi agak pendek. Kalau yang tinggi itu supirnya, yang bawa mobil, dia pake baju warna biru," tuturnya.

"Sudah gitu dia (pelaku) nanyain masjid, yaudah saya tunjukin aja masjidnya, kalau saya mah langsung dagang aja, tidak ada curiga apa-apa," tutur Asep. 

Bahkan terduga pelaku pun sempat menanyakan arah jalan Pameumgpeuk Garut. 

Selaku RT, Asep pun menanyakan sekilas asal mereka dari mana dan mau kemananya. 

"Dia bilangnya mau ke pamengpeuk (Garut), sama saya juga kan ditanya akang dari mana?, di jawab dari Subang dan mengaku supir taxi online di Jakarta bawa penumpang ke Sukabumi lumayan ongkosnya gede. Setelah dari sini mau ke Kuningan," ungkap Asep. 

Asep pun menyangka, dari obrolaanya merupakan orang dari timur, mengingat bahasanya sangat halus sekali. 

"Pake bahasa Sunda ngomongnya juga halus banget, itu kata orang yang perawakannya tinggi dan yang bawa mobil putih," katanya. 

Sebelum kedua orang tersebut, pergi meninggalkan mobil keadaan terparkir dan dikunci, ada salah satu dari mereka membeli sendal ke warung terdekat. 

"Dari situ mah udah aja lepas, tidal tahu mereka berangkat kemana dan saya pulan sudah pulang. Cuman katanya dari tetangga yang punya warung mereka itu sempet beli sendal jepit dulu," tutupnya. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. )

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved