Kebakaran di TPA Sarimukti
Ratusan Pemulung Sarimukti 4 Hari Tak Dapat Jatah Makan padahal Dapur Umum Siapkan 1500 Porsi/Hari
Ratusan pemulung itu membutuhkan bantuan makanan karena tak bisa lagi memulung sejak TPA Sarimukti terbakar, tiga pekan lalu.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ratusan pemulung di Kampung Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tidak mendapat makanan dan sembako dari pemerintah selama empat hari.
Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut karena selama TPA Sarimukti terbakar 19 hari, para pemulung yang tinggal di rumah bedeng itu sudah tidak bisa bekerja.
Mereka dilarang memilah sampah yang bisa dijual.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan melakukan pengecekan terkait adanya ratusan pemulung di Kampung Ciherang, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat yang tidak mendapatkan jatah makanan selama 4 hari.
Ratusan pemulung itu membutuhkan bantuan makanan karena tak bisa lagi memulung sejak TPA Sarimukti terbakar, tiga pekan lalu.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfotik KBB, Taufik Kurnaefi mengatakan, terkait bantuan makanan untuk warga yang terdampak kebakaran TPA Sarimukti seperti pemulung hingga kini masih tetap berjalan.

"Namun kami akan melakukan kroscek ke lapangan, bisa saja terlewat (ada yang belum mendapat)," ujarnya saat dihubungi, Kamis (7/9).
Setiap harinya, kata Taufik, dapur Umum Tagana yang didirikan oleh Dinas Sosial KBB masih tetap menyiapkan makanan sebanyak 1.500 porsi dengan masing-masing 500 porsi untuk pagi, siang, dan malam hari.
"Untuk makan pagi disiapkan 500 porsi, begitupun siang dan malam dengan jumlah porsi yang sama. Sehingga totalnya mencapai 1.500 porsi makanan yang diberikan kepada warga terdampak kebakaran," katanya.
Baca juga: Pemda Bandung Barat Akan Cek Ratusan Pemulung di TPA Sarimukti yang Tak Dapat Makanan 4 Hari
Taufik mengatakan, untuk memasak 1.500 porsi per hari itu melibatkan 32 anggota Tagana KBB, lalu makanan tersebut disalurkan kepada warga yang terdampak dan petugas dan relawan penanganan bencana kebakaran TPA Sarimukti.
"Petugas Tagana KBB melaksanakan kegiatan dapur umum dari mulai belanja, persiapan, pengolahan, pendistribusian untuk tiga kali makan," ucap Taufik.
Sebelumnya, seorang pemulung, Oom Komalasari (52) mengatakan, selama TPA Sarimukti kebakaran, pemulung biasanya mendapat jatah makanan berupa nasi, mi instan, dan sembako.
Namun, kini bantuan itu sudah tidak ada lagi.
"Bantuan (makanan) sudah empat hari enggak ada dan sudah tidak ada konfirmasi apa-apa lagi kalau masalah bantuan. Tapi kami enggak bisa mulung lagi, katanya sampai 11 September," ujarnya saat ditemui di Kampung Ciherang.
Ia mengatakan, di Kampung Ciherang atau biasa disebut kampung pemulung itu ada 65 KK dengan total 273 jiwa. Selama empat hari itu mereka sama tidak mendapat bantuan makanan yang biasanya dipasok dari dapur umum.
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.