Kebakaran di TPA Sarimukti
Imbas Kebakaran TPA Sarimukti Selama 13 Hari, Sebanyak 1.600 Ton Sampah Menumpuk di Bandung Barat
Sebanyak 1.600 ton sampah yang menumpuk tersebut berdasarkan akumulasi pembuangan dari KBB ke TPA Sarimukti yang rata-rata mencapai 150 ton per hari.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJBAR.ID, BANDUNG BARAT - Sebanyak 1.600 ton sampah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menumpuk karena TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat masih ditutup akibat kebakaran tak kunjung padam.
Penumpukan tersebut terjadi karena sampah itu belum terbuang dan hanya menumpuk di setiap TPS selama proses pemadaman dan zona darurat untuk menampung sampah sementara dari wilayah Bandung Raya belum dibuka.
Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Ade Zakir mengatakan, sebanyak 1.600 ton sampah yang menumpuk tersebut berdasarkan akumulasi pembuangan dari KBB ke TPA Sarimukti yang rata-rata mencapai 150 ton per hari.
"Kalau diakumulasikan selama tidak terangkut, kurang lebih ada 1.600 ton sampah yang menumpuk di KBB. Sekarang kami masih menunggu dibukanya zona darurat untuk membuang sampah ini," ujarnya saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: TPA Sarimukti Akhirnya Padam setelah Digelontor 1,2 Juta Liter Air, Zona 1 Sudah Tak Keluarkan Asap
Selama sampah tidak bisa terbuang ke TPA Sarimukti, pihaknya sudah menyiapkan tiga opsi agar sampah tersebut tidak terus menumpuk, seperti mengaktivasi bekas TPA yang pernah ada di Kecamatan Lembang.
"Tapi untuk aktivasi bekas TPA itu, kita masih pikirkan, kemungkinannya kalau bisa mengaktivasi, minimal untuk melayani pembuangan sampah warga di Lembang," kata Ade.
Lahan bekas TPA di Lembang itu, kata dia, merupakan aset Pemkab Bandung Barat yang berada di Kampung Pasir Buluh, Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang seluas 3 hektare.
Selain menyiapkan lahan bekas TPA, pihaknya juga akan menggandeng para pegiat lingkungan seperti pelaku budidaya magot untuk penanggulangan sampah organik dan bank sampah untuk menangani sampah plastik.
"Sekarang kita juga sedang menganalisa penyimpanan sementara sampah non organik dengan tipikologi karena Bandung Barat masih banyak tanah terbuka. Nanti yang organiknya bisa dikubur dan non organiknya dipadatkan lalu kita buang," ucapnya.
Untuk opsi lain dalam penanggulangan sampah tersebut, kata dia, bisa juga melakukan pembuangan sampah ke TPA yang ada di daerah tetangga seperti Subang atau Purwakarta, namun opsi ini masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Ditetapkan Darurat Bencana, Anggaran Rp 3 Miliar Disiapkan Untuk Tangani Kebakaran TPA Sarimukti
Pemkot Bandung Ingin Perpanjang Masa Darurat Sampah Hingga 25 Oktober, Seharusnya Selesai 22 Oktober |
![]() |
---|
Jatah Buang Sampah di TPA Sarimukti Ditambah, Kota Bandung Jadi 1.194 Rit |
![]() |
---|
Selama Sebulan Lebih TPA Sarimukti Terbakar, 669 Warga Bandung Barat Terkena Penyakit ISPA |
![]() |
---|
Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam, Pj Bupati Bandung Barat Punya Jurus Tangani Masalah Sampah |
![]() |
---|
Cara Baru Cimahi Atasi Sampah yang Menumpuk, Gunakan Jadwal Sampah yang Berbeda Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.