PPDB 2023
HEBOH Puluhan Pendaftar Ditolak, Ini Kuota Jalur Zonasi PPDB SMAN 1 Cisolok Sukabumi
melalui situs ppdb.jabarprov.go.id yang merupakan situs resmi PPDB Jabar tahun 2023, jalur zonasi PPDB di SMAN 1 Cisolok dibatasi kuota dengan jumlah
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi tahun 2023 di SMAN 1 Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ramai diperbincangkan.
Puluhan siswa dari wilayah setempat yang daftar ke SMAN 1 Cisolok melalui jalur zonasi dikabarkan ditolak.
Penelusuran Tribunjabar.id melalui situs ppdb.jabarprov.go.id yang merupakan situs resmi PPDB Jabar tahun 2023, jalur zonasi PPDB di SMAN 1 Cisolok dibatasi kuota dengan jumlah 231 peserta didik.
Namun, terdapat hal janggal dalam data tersebut, karena terdapat pendaftar jalur zonasi berasal dari wilayah luar Kecamatan Cisolok.
Dilihat dari situs resmi PPDB Jabar 2023, terdapat pendaftar melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok berasal dari sekolah SMP N 3 Gunungsindur, Bogor.
Baca juga: Buntut PPDB, KCD Provinsi Dijaga Ketat Ratusan Aparat, Massa Suarakan Copot Kepala Wilayah V
Namun, Tribunjabar.id belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait data siswa yang berasal dari SMP N 3 Gunungsindur yang lolos daftar melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok tersebut.
Diberitakan sebelumnya, ramai diperbincangkan siswa yang daftar melalui jalur zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditolak di SMAN 1 Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Salah seorang warga asal Kampung/Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Apriyandi (40), mengatakan, anaknya yang merupakan lulusan SMPN 2 Cisolok tidak diterima saat daftar PPDB melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok.
Ia merasa kesal, karena beredar informasi siswa yang berasal dari Provinsi Banten malah diterima melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok.
"Pas gelombang zonasi ternyata kelulusan SMPN 2 Cisolok, banyak yang gak keterima di SMAN 1 Cisolok, nah di gelombang zonasi itu ada diantaranya yang lulusan SMP itu rankingnya 10 besar," katanya.
"Jadi awalnya saya mau tanya ke pihak ke sekolah, cuma jadi malas komunikasi, terkait kriteria berprestasi itu seperti apa, pertama itu," ujarnya via telepon, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Laporan Pengaduan PPDB Tahun Ini, Ombudsman Jabar Sebut Menurun, Ada yang Berasal dari Kota Bandung
"Kedua, kalau soal zonasi, nah di luar wilayah Cisolok, malah orang Banten banyak yang masuk ke sana, banyak yang diterima di SMAN 1 Cisolok," jelasnya.
Ia berpendapat, sesuai program Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, bahwa jalur zonasi harus memprioritaskan calon siswa dari wilayah setempat.
"Setahu saya program pak Ridwan Kamil itu terkait zonasi itu, misalkan di Cisolok ada SMA, berarti prioritasnya menampung dulu siswa kelulusan SMP yang ada di Kecamatan Cisolok," katanya.
"Mereka alasannya bahwa Cicadas itu, SMPN 2 Cisolok itu lebih dari 7 kilo meter, sedangkan yang dari Banten yang diterima itu hampir 25 kilo meter jaraknya," ucapnya.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari guru SMPN 2 Cisolok, terdapat sampai 26 siswa tidak diterima di SMAN 1 Cisolok.
"Kata guru SMPN 2 Cisolok ada 26 anak yang nggk diterima sama SMA itu (SMAN 1 Cisolok)," ujarnya.
Baca juga: HEBOH Puluhan Siswa Jalur Zonasi PPDB Ditolak SMAN 1 Cisolok Sukabumi, Kepsek Sebut Kuota Dibatasi
Apriyandi menjelaskan, anaknya kini sudah didaftarkan ke sekolah lain dan sudah diterima.
Namun, ia mengaku sampai saat ini masih terus menerima keluhan dari orang tua siswa lain, karena tidak diterima di SMAN 1 Cisolok.
"Saya juga belain yang lain, banyak orang tua siswa meminta tolong ke saya, tapi kan anak saya juga akhirnya didaftarkan ke Mutiara," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Cisolok, Supyadin, membantah adanya penolakan siswa dari SMPN 2 Cisolok yang daftar melalui jalur zonasi.
Menurutnya, kuota untuk jalur zonasi dibatasi, sehingga pihaknya menerima siswa jalur zonasi sesuai dengan kuota yang ada.
"Tidak ada penolakan calon siswa baru, tetapi ada batasan kuota sesuai kuota untuk SMAN 1 Cisolok, karena PPDB SMA menggunakan aplikasi yang diluncurkan sistem PPDB Jabar, maka sekolah otomatis menggunakan dan mengikuti sistem tersebut termasuk zonasi," ucapnya.
Baca juga: Kepala Sekolah di Kota Sukabumi Ngaku Tak Bisa Menolak Titipan dari Anggota DPRD Saat PPDB 2023
Supyadin menjelaskan, jika siswa baru tidak diterima karena kuota sudah terpenuhi, maka pendaftar akan secara otomatis diakomodasikan oleh sistem ke sekolah yang letaknya lebih dekat.
"Jika pendaftar lebih dari kuota maka otomatis sistem akan mengakomodasi pendaftar yang letaknya lebih dekat," jelasnya. (*)
Disdik Jabar Telusuri 89 Kasus Pemalsuan KK saat PPDB, Terkoneksi dengan Website Disdukcapil Palsu |
![]() |
---|
Laporkan 80 Kasus Pemalsuan Data PPDB, Ridwan Kamil Bilang Tak Akan Toleransi untuk Pelanggar Aturan |
![]() |
---|
Kisruh PPDB di SMAN 1 Cisolok Sukabumi, Wakasek: Kami Hanya Menginput Data Siswa Baru |
![]() |
---|
Didatangi Emak-emak yang Mengadu soal Penempatan Siswa, Ini Tanggapan Kepala Disdik Kota Bandung |
![]() |
---|
Ribuan Calon Siswa Dibatalkan Pendaftarannya pada Saat PPDB 2023, Ternyata Banyak Kecurangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.