PPDB 2023

HEBOH Puluhan Siswa Jalur Zonasi PPDB Ditolak SMAN 1 Cisolok Sukabumi, Kepsek Sebut Kuota Dibatasi

Ramai diperbincangkan siswa yang daftar melalui jalur zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditolak di SMAN 1 Cisolok, Kecamatan Cisolok

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/PUTRI PUSPITA
Ilustrasi suasana PPDB. Ramai diperbincangkan siswa yang daftar melalui jalur zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditolak di SMAN 1 Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Ramai diperbincangkan siswa yang daftar melalui jalur zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ditolak di SMAN 1 Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Salah seorang warga asal Kampung/Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Apriyandi (40), mengatakan, anaknya yang merupakan lulusan SMPN 2 Cisolok tidak diterima saat daftar PPDB melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok.

Ia merasa kesal, karena beredar informasi siswa yang berasal dari Provinsi Banten malah diterima melalui jalur zonasi di SMAN 1 Cisolok.

"Pas gelombang zonasi ternyata kelulusan SMPN 2 Cisolok, banyak yang gak keterima di SMAN 1 Cisolok, nah di gelombang zonasi itu ada di antaranya yang lulusan SMP itu rankingnya 10 besar," ujarnya via telepon, Kamis (13/7/2023).

"Jadi awalnya saya mau tanya ke pihak ke sekolah, cuma jadi malas komunikasi, terkait kritera berprestasi itu seperti apa, pertama itu," kata dia.

Baca juga: Respons Ridwan Kamil soal Dugaan Kecurangan PPDB di Jabar, Penerimaan Bisa Dibatalkan

"Kedua, kalau soal zonasi, nah di luar wilayah Cisolok, malah orang Banten banyak yang masuk ke sana, banyak yang diterima di SMAN 1 Cisolok," jelas Apriyandi.

Ia berpendapat, sesuai program Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, bahwa jalur zonasi harus memprioritaskan calon siswa dari wilayah setempat.

"Setahu saya program pak Ridwan Kamil itu terkait zonasi itu, misalkan di Cisolok ada SMA, berarti prioritasnya menampung dulu siswa kelulusan SMP yang ada di Kecamatan Cisolok," katanya.

"Mereka alasannya bahwa Cicadas itu, SMPN 2 Cisolok itu lebih dari 7 kilo meter, sedangkan yang dari Banten yang diterima itu hampir 25 kilo meter jaraknya," ucap Apriyandi.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari guru SMPN 2 Cisolok, terdapat sampai 26 siswa tidak diterima di SMAN 1 Cisolok.

"Kata guru SMPN 2 Cisolok ada 26 anak yang nggak diterima sama SMA itu (SMAN 1 Cisolok)," ujarnya.

Apriyandi menjelaskan, anaknya kini sudah didaftarkan ke sekolah lain dan sudah diterima.

Baca juga: PPDB SMK di Pangandaran, Kepsek Klaim Kepercayaan Masyarakat Makin Tinggi

Namun, ia mengaku sampai saat ini masih terus menerima keluhan dari orang tua siswa lain, karena tidak diterima di SMAN 1 Cisolok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved