Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran
Gara-gara Tabungan Murid SD di Pangandaran Macet, Asep Noordin Bilang Jangan Lagi Menabung di Guru
Asep Noordin berharap ke depannya Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengarahkan siswa menabung dengan program satu siswa satu rekening.
Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin mengatakan, murid menabung saat bersekolah di tingkat dasar sangat penting dilakukan meskipun saat ini terjadi kasus uang tabungan murid mandek di SD.
Pasalnya, kata Asep, esensi menabung ini adalah untuk melatih anak didik untuk belajar berhemat dan belajar menabung yang tujuannya meringankan beban di kemudian hari.
"Nah, tentu esensi dari menabung ini adalah bagaimana siswa dilatih untuk menyisihkan sebagian uang jajannya dengan ditabungkan," ujar Asep kepada Tribunjabar.id di Parigi, Sabtu (1/7/2023) siang.
Bukan malah dititipi oleh orang tua murid yang memang nilai menabungnya dengan jumlah yang cukup besar.
Baca juga: Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Cair karena Disikat Oknum Guru, Ketua DPRD Khawatirkan Hal Ini
"Seperti orang tua menabung di SD sampai Rp 100 ribu per hari, saya kira bukan siswanya yang menabung tapi itu orang tuanya," katanya.
Dengan adanya kasus uang tabungan murid dipinjam guru dan macet, Asep melihat secara nasional ada arahan dari pemerintah pusat yang mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan menabung dengan sistem satu siswa satu rekening.
"Dan solusinya di Pangandaran sendiri, kebetulan ada Bank Perumda BPR BKPD milik Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang tentunya itu mitra Pemda dan memiliki program menabung satu siswa satu rekening."
"Jadi, siswa tidak menabung di sekolah atau ke guru tapi langsung menabung di bank."
"Dan saya kira, tabungannya jauh lebih aman," ucap Asep.
Asep berharap ke depannya Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengarahkan siswa menabung dengan program satu siswa satu rekening.
"Itu sudah ada programnya, tinggal kita dorong untuk bagaimana agar siswa nyaman dan aman saat menabung," ujarnya.
Selain itu, program ini juga bisa menjadi sebuah edukasi kepada siswa dengan memperkenalkan dunia perbankan.
"Saya kira, program ini positif dan harapan kita adalah program ini (menabung satu siswa satu rekening) bisa dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran," ucapnya. (*)
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Selesai, Aset Koperasi Habis Dijual, Orangtua Nelangsa |
![]() |
---|
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah Belum Usai, Biang Keroknya Koperasi |
![]() |
---|
UPDATE Uang Tabungan Siswa Diembat Guru di Pangandaran, Ternyata Kasusnya Belum Tuntas |
![]() |
---|
Cerita Penagih Utang Tabungan Murid di Pangandaran, Miris Lihat Pensiunan Guru yang Jualan Sapu Lidi |
![]() |
---|
Meski Ditangani Tim Khusus Uang Tabungan Murid di Pangandaran Mandek, Orang Tua Laporkan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.