Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Update Tabungan Murid yang Dipinjam Guru dan Pensiunan Sebesar Rp 5 Miliar di Pangandaran

Informasi mengejutkan diungkapkan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Senin (19/6).

Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Padna/Tribun Jabar
Saat ibu-ibu memperlihatkan selembar kertas tulisan daftar uang tabungan yang belum dikembalikan pihak SD Negeri 2 Kondangjajar 

PANGANDARAN, TRIBUN - Informasi mengejutkan diungkapkan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Senin (19/6).

Ia mengatakan, pengembalian uang tabungan murid-murid SD di Pangandaran yang macet ternyata mencapai Rp 5 miliar.

Pihak sekolah gagal mengembalikannya. Sebab, bukannya disimpan di rekening khusus, uang tabungan murid itu ternyata dipinjam-pinjamkan ke sejumlah pihak, termasuk para guru dan pensiunan.

Jeje mengatakan, pengembalian uang tabungan yang macet itu terjadi di sejumlah sekolah di Kecamatan Cijulang dan Parigi.

Baca juga: BREAKING NEWS, Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Macet di Sekolah Capai Rp 5 M, Peminjam Pensiun

"Di Kecamatan lain cukup jalan. Cukup lancar [pengembalian uang tabungannya]," ujar Jeje.

Selain berada di tangan guru, ungkap Jeje, di kecamatan Cijulang macetnya pengembalian tabungan karena uangnya berada dalam penguasaan koperasi.

"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan-pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Jeje.

Tak hanya itu, macetnya uang juga karena ada yang dipinjam langsung oleh guru.

"Semua itu, kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset," ujarnya.

Meski begitu, Jeje mengatakan, penjualan aset akan menjadi solusi terakhir apabila berbagai upaya sudah dilakukan.

"Targetnya secepatnya," ujar Jeje.

Untuk memastikan penanganan permasalahan ini berjalan dengan baik, Jeje mengatakan akan membentuk tim khusus.

Tim khusus akan dipimpin langsung oleh Inspektur Inspektorat dan diwakili Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.

Jeje mengatakan, tim khusus juga akan menginventarisasi dasar persoalan di tiap sekolah sehingga mereka tak bisa mengembalikan uang tabungan siswa.

"Setiap dua minggu, kita akan adakan evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya. Saya akan mengontrol tim khusus ini per dua minggu," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved