Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Ada Orangtua Murid yang Sudah Lapor Polisi, Koperasi Tugu Cijulang Langsung Konsultasi ke Advokat

pihak Koperasi Tugu Cijulang juga mengaku harus mengembalikan uang ke pihak sekolah yaitu sekitar Rp 2 miliar. 

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
istimewa
Uraian uang tabungan siswa kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar yang belum dikembalikan. 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN -  Advokat di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Ai Giwang Sari Nurani SH mengaku, pasca munculnya kasus uang tabungan murid yang mandek, sempat ada pihak Koperasi Tugu Cijulang yang melakukan konsultasi.

Mereka (pihak Koperasi Tugu Cijulang), konsultasi seperti apa resiko hukum yang ditanggung oleh pihak koperasi dan lainnya. 

Karena, salah satu dari orang tua murid ada yang sudah membuat laporan ke Polres Pangandaran. Tentu, Koperasi Tugu juga akan diperiksa.

"Saat menerima konsultasi, saya mah sebagai advokat normatif saja memberikan pandangan," ujar Ai kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (20/6/2023) pagi.

Sementara ini, kata Ia, pihak koperasi masih berpikir. Apakah mau menggunakan kuasa hukum atau tidak.

Paling, sementara ini pihak koperasi menyiapkan saksi-saksi.

Suasana saat selesai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023).
Suasana saat selesai rapat koordinasi terkait kasus tabungan murid di Pangandaran yang mandek dan tak bisa diambil, Senin (19/6/2023). (padna/tribun jabar)

"Tapi, si saksi ada kemungkinan juga naik menjadi tersangka," katanya.

Saat konsultasi, pihak Koperasi Tugu Cijulang juga mengaku harus mengembalikan uang ke pihak sekolah yaitu sekitar Rp 2 miliar. 

"Cuman, sebenarnya uang koperasi juga banyak yang berada di luar dan harus diselesaikan juga," ucap Ai. 

Baca juga: Kisruh Uang Tabungan Anak Sekolah di Pangandaran Tak Bisa Diambil, Ini 2 Alternatif Penyelesaiannya

Sedangkan pihak sekolah, pasti tidak mau tahu karena ingin ada uang untuk dikembalikan ke orang tua murid.

"Ya, mungkin Koperasi Tugu upayanya dengan menjual aset yang ada. Kemudian tinggal mengurus uang yang berada di anggota, karena nominal uang yang berada di anggota sangat besar," ujarnya.

Dan sebenarnya, hal ini terjadi akibat sejak tahun 2017 gajih guru SD khususnya langsung ditransfer ke rekening guru masing - masing. 

"Jadi, uangnya kan langsung masuk rekening, tidak dipotong. Mungkin, boro - boro mau setor, sudah saja uang (uang tabungan murid) yang ada dipakai," ucapnya.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved