Perjalanan Panjang Reni Korban Pengantin Pesanan di China hingga Bisa Pulang ke Sukabumi

Reni akan menjalani pendampingan dan pemulihan psikologis oleh DP3A Kabupaten Sukabumi.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
dian herdiansyah/tribun jabar
Reni Rahmawati (23), korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Cina asal warga Cisaat Kabupaten Sukabumi. 

TRIBUJABAR.ID, SUKABUMI - Reni Rahmawati (23), korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Cina, akhirnya kembali ke rumahnya di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, setelah enam bulan mengalami berbagai persoalan menimpa dirinya, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Reni, korban pengantin pesanan ini sebelumnya berhasil dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (18/11/2025). 

Ia dijemput oleh ibunya, Emalia (55), dan keluarga dengan didampingi kuasa di Polda Jawa Barat. 

Ia mengaku sangat lega bisa kembali ke kampung halaman setelah melalui perjalanan panjang untuk dapat dipulangkan.

"Senang lah, karena itu yang Reni mau," kata Reni, Rabu malam (19/11/2025) malam tadi.

Diketahui, Reni berangkat ke Cina pada Mei 2025 dan dinikahkan dengan seorang warga negara Cina.

Baca juga: Korban TPPO Asal Cisaat Sukabumi Sudah Kembali, Reni Pastikan Tak Ada Kekerasan Fisik

Selama berada di sana, ia mulai mengalami berbagai masalah dan beberapa kali menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan agar bisa dipulangkan.

Menurut Reni, proses kepulangannya memakan waktu panjang, mulai dari pelaporan keluarga hingga proses perceraian di Cina yang harus ia jalani terlebih dahulu.

"Panjang ya, dari proses pelaporan sampai pulang itu sekitar tiga bulan. Terus proses cerai dulu nunggu 30 hari baru bisa pulang," tuturnya.

PELUKAN HARU - Reni Rahmawati (24) memeluk ibunya dengan haru saat di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (18/11/2025). Reni merupakan korban TPPO asal Cisaat, Sukabumi.
PELUKAN HARU - Reni Rahmawati (24) memeluk ibunya dengan haru saat di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (18/11/2025). Reni merupakan korban TPPO asal Cisaat, Sukabumi. (Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama)

Reni juga mengungkapkan lokasi tempat tinggalnya di Cina yang cukup jauh membuat pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) kesulitan menemukan dan menjemputnya.

"Sulit karena Reni nggak tahu tempat di China awalnya. Terus akhirnya bisa ditemukan oleh pihak KJRI," jelasnya.

Fokus Pemulihan Psikologis dari Trauma

Setibanya di Sukabumi, Reni akan menjalani pendampingan dan pemulihan psikologis oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3A) Kabupaten Sukabumi.

"Pengen sih kerja, tapi nggak mau ke luar negeri. Takut, karena kerja di luar negeri itu nggak gampang, nggak sesuai ekspektasi. Di Indonesia aja, pengen kerja di pabrik," ujar Reni.

Keluarga Bersyukur dan Trauma Tak Ingin Terulang

Emalia, ibu Reni, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya setelah putrinya kembali dengan selamat.

"Senang banget, dari dulu saya nunggu tiap bulan tapi nggak pulang-pulang. Alhamdulillah sekarang sudah pulang sampai sini selamat," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved