Tarawih Pertama di Masjid Al Jabbar Sepi tapi Tetap Khusyuk

Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, kembali dibuka untuk umum menjelang salat tarawih berjamaah, 1 Ramadan 1444 H, Rabu (22/3).

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Suasana di Masjid Al Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (22/3/2023) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, kembali dibuka untuk umum menjelang salat tarawih berjamaah, 1 Ramadan 1444 Hijriah, Rabu (22/3).

Sejak petang, masyarakat berduyun-duyun memasuki area masjid. Sebagian terus berada di sana setelah menunaikan salat Magrib berjamaah, untuk mengikuti salat Isya  berjamaah dan salat tarawih perdana.

Kebanyakan pengunjung adalah masyarakat Kota Bandung. Namun, tidak sedikit di antaranya yang berasal dari luar Jawa Barat.

Warga Gedebage, Kota Bandung, Heru Setiawan (40), mengatakan sengaja mendatangi Masjid Raya Al Jabbar untuk melaksanakan salat Magrib, Isya, dan Tarawih berjamaah pada malam pertama Ramadan. Ia yang datang bersama istri dan ketiga anaknya.

"Tadi pas sore datang, belum boleh masuk. Tapi pas mau magrib, sudah bisa masuk. Alhamdulillah sudah bisa salat Magrib di Al Jabbar bersama keluarga. Semoga ke depannya akan semakin ramai oleh warga yang beribadah, bukan sekedar berwisata," kata Heru yang tengah menunggu waktu salat isya.

Heru mengatakan kondisi di Masjid Raya Al Jabbar di malam pertama Ramadan ini sangat kondusif dan nyaman. Walaupun masih lengang, kemeriahan dan kekhusyukan begitu terasa di masjid ini.

Suasana salat Tarawih perdana di Masjid Raya Al Jabbar, Rabu (22/3/2023)
Suasana salat Tarawih perdana di Masjid Raya Al Jabbar, Rabu (22/3/2023) (Tribun Jabar/Syarif Abdussalam)

Hal senada diungkapkan Abdul Wafi (21). Pria asal Serang, Banten, itu mengaku sangat bahagia bisa melaksanakan salat di Masjid Raya Al Jabbar. Ini, ujarnya, kali pertama ia melakukannya.

"Selama ini saya hanya melihat di Masjid Raya Al Jabbar di media sosial. Ternyata aslinya jauh lebih indah dan jauh lebih besar dan luas. Saya takjub, senang. Saya kebetulan lagi di Bandung, baca instagramnya Pak Ridwan Kamil katanya bisa salat tarawih di sini, ya saya ke sini," kata Abdul Wafi yang datang bersama tiga teman kuliahnya ini.

Kekaguman juga juga diungkapkan Prastika (35), yang jauh-jauh datang dari Yogyakarta. Ia mengaku sengaja mampir ke Al Jabbar untuk melaksanakan salat maghrib dan isya, dilanjut dengan salat tarawih.

"Saya tidak bisa berkata-kata, senang sekali bisa di sini. Masjidnya sangat bersih, bagus, dingin juga. Semoga kembali ramai karena hari ini tidak banyak pengunjung," katanya.

Kemarin hari pertama Masjid Raya Al Jabbar kembali dibuka untuk umum setelah ditutup hampir sebulan sejak Senin (27/2) lalu. Masjid ini ditutup setelah sebulan penuh beroperasi, sejak diresmikan penggunaannya, 30 Desember 2022.

Penutupan masjid sengaja dilakukan dalam rangka perawatan dan perbaikan sejumlah fasilitasnya menjelang Ramadan. Sejak dibuka, masjid ini langsung menyedot perhatian masyarakat. Ribuan warga berdatangan bahkan sejak dini hari hingga malam.

Aturan Baru

Seiring dengan pembukaan kembali masjid ini, kemarin, sejumlah aturan baru juga mulai disosialisasikan DKM Al Jabbar kepada jamaah masjid. 

Ada 10 peraturan yang harus dipatuhi jamaah.Mulai dari hal-hal yang terkait dengan kebersihan, hingga hal-hal yang terkait dengan keamanan, termasuk larangan untuk berenang di kolam yang mengelilingi Al Jabbar.

Insya Allah lebih tertib dan lebih nyaman untuk beribadah. Silakan makmurkan dan ramaikan, dan selalu jaga ketertiban dan kebersihan. Selamat menyambut Bulan Suci Ramadhan. Mohon maaf lahir bathin," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui akun instagramnya.

Pada malam pertama Ramadan, kemarin, salat tarawih dipimpin H Dendi Abdul Aziz. Adapun ceramah tarawih disampaikan KH Hasan Nasir.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar, Dedi Supandi, mengatakan selama Ramadan, DKM Al Jabbar juga menyediakan takjil gratis bagi jamaah.

"Untuk sementara, akan ada 400 paket takjil gratis setiap harinya. Pihak masjid pun menerima jika ada warga yang ikut berpartisipasi dalam pembagian takjil gratis," ujarnya.

Bekerja sama dengan Baznas, ujarnya, DKM juga menyiapkan tempat penitipan alas kaki bagi jamaah.(muhamad syarif abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved