Warga Garut Dikira Penculik Anak

Cerita Warga Garut yang Dituduh Penculik Anak, Ditodong Pisau di Leher, Dadang: Saya Kira Bakal Mati

Dadang merupakan korban yang paling mengalami penganiayaan paling ekstrem saat dituduh sebagai penculik anak.

Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari
Dadang, satu dari lima pria Garut, korban hoaks penculikan di Kabupaten Musi Rawas Utara, tiba di kampung halamannya di Garut, Jumat (10/2/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sales asal Kabupaten Garut yang jadi korban amuk massa karena dituduh komplotan penculik anak mengalami pengalaman traumatis.

Bahkan, salah satunya sempat mengira hidup mereka akan berakhir saat itu.

Salah satu warga Garut yang jadi korban amuk massa karena dituduh culik saat berjualan jaket kulit di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan jalani visum.

Korban adalah Dadang Wahyudin (49), ia didampingi dua kuasa hukumnya saat menjalani visum yakni Budi Rahadian dan Miraj Gumbira di RSUD Dr Slamet Garut, Jumat (10/2/2023) malam.

"Kami malam ini mengantar salah satu korban jalani visum, ini sebagai antisipasi untuk nanti proses hukum yang akan ditempuh," ujar Budi Rahadian saat diwawancarai awak media.

Ia menuturkan, saat ini 3 korban sudah berkumpul dengan keluarganya masing-masing, sementara dua orang lainnya masing di perjalanan.

Budi menjelaskan, Dadang merupakan korban yang paling mengalami penganiayaan paling ekstrem saat dituduh sebagai penculik anak.

"Dadang ini paling parah, hidungnya sampai berdarah-darah, ia juga mengalami penganiayaan menggunakan besi," ungkapnya.

Baca juga: Korban Amuk Massa Asal Garut Ceritakan Pengalaman Mengerikan Saat Dituduh Menculik, Pisau di Leher

Pemeriksaan visum ini juga menurutnya sebagai upaya untuk memeriksa kondisi kesehatan para korban, karena selama di sana mereka belum pernah dibawa ke rumah sakit.

Pantauan Tribunjabar.id, Dadang menjalani proses pemeriksaan di ruangan forensik RSUD Dr Slamet Garut, ia kemudian dibawa ke ruang UGD untuk mendapat penanganan lanjutan.

Dadang sebelumnya menjadi korban amukan massa bersama empat orang temannya yang bernama Yusep Maulana (51) Taufik Lubis (47), Asep Erwin (48) dan Lucky Wanda Rivana (30).

Kelimanya dituduh penculik hingga akhirnya jadi korban pengeroyokan dan penjarahan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Sebelum menjalani visum, Dadang Wahyudin sempat membagikan kisah pilunya.

Kejadian itu menurutnya sangat mengerikan, ia dan teman-temannya disangka penculik hingga akhirnya babak belur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved