Warga Garut Dikira Penculik Anak
Niat Jualan Jaket Kulit, 5 Warga Garut Ini Malah Disangka Penculik, Ini Awal Mulanya
Kelima pedagang jaket kulit itu berdomisili di Kecamatan Sukawening dan Pangatikan, Kabupaten Garut.
Warga tersulut emosi setelah mendapat kabar bahwa kelima pria dalam mobil itu baru saja hendak melakukan percobaan penculikan anak di Desa Terusan, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
Mendapat informasi dari mulut ke mulut ditambah kecepatan medsos, ketika mobil kelima pria tersebut berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Muratara, lalu disetop oleh warga.
Lima pria tersebut nyaris menjadi korban amukan masyarakat yang diduga terprovokasi dari informasi yang belum pasti kebenarannya.
Mobil mereka warna putih dengan nopol Z 1687 DS sampai terguling dirusak warga dan barang-barang dagangan yang ada di mobil tersebut juga dijarah warga.
Polres Muratara sudah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap pengeroyokan kelima warga Garut tersebut. Dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara yang dilakukan, polisi tidak menemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan, khususnya penculikan anak.
"Dari pemeriksaan maraton kita, dari 10 saksi yang kita periksa, ditambah keterangan atau fakta-fakta di lapangan yang kita kumpulkan, sudah kita putuskan dalam rapat gelar perkara tidak ditemukan adanya percobaan tindak pidana kejahatan khususnya penculikan anak," kata Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra, dalam keterangan pers, Selasa (7/2).
Kelima pria asal Garut Jawa Barat tersebut, kata polisi, merupakan pedagang pakaian keliling atau sales jaket kulit.
"Mereka berlima ini bekerja, menjual jaket dari Garut di wilayah Sumsel, termasuk di Muratara. Mereka berjualan layaknya seorang sales biasa," kata Ferly.
Dia menegaskan bahwa yang dilakukan anggotanya pada Senin (6/2) terhadap kelima pria itu bukan penangkapan tetapi mengamankan dan mengevakuasi mereka dari amukan masyarakat.
Kelima pria tersebut nyaris jadi korban amukan warga yang terprovokasi secara beringas.
Warga merusak mobil mereka saat berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
"Bukan hanya pemeriksaan keterangan, kami juga mendalami handphone, kendaraan mereka, semuanya clear, tidak ada indikasi kejahatan atau hasil dari kejahatan," kata Ferly.
Atas kejadian ini, Ferly mengimbau kepada masyarakat agar mengerti dan memahami serta tenang menghadapi isu-isu yang lagi marak saat ini tentang penculikan. Dia juga mengimbau kepada para pelaku usaha seperti pedagang keliling, bila berasal dari luar daerah ada baiknya melapor terlebih dahulu kepada perangkat desa agar kegiatan mereka termonitor, tidak menimbulkan kecurigaan masyarakat.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat, jangan mudah terprovokasi, main hakim sendiri, karena justru bisa memunculkan tindak pidana yang baru," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang dari lima pria yang sebelumnya dituduh penculik anak tak bisa berkata banyak atas kejadian ini.
Penjual Jaket dari Garut Korban Hoaks Mengaku Terpaksa Damai Karena Diancam, Kini Ingin Proses Hukum |
![]() |
---|
Penjual Jaket Ini Ungkap Siapa yang Teriaki Dia Penculik saat di Jambi, Ditodong Pisau Dipaksa Ngaku |
![]() |
---|
Warga Garut Korban Hoaks Penculikan Terpaksa Damai agar Polres Muratara Tak Dibakar, Dadang:Gak Rela |
![]() |
---|
Cerita Warga Garut yang Dituduh Penculik Anak, Ditodong Pisau di Leher, Dadang: Saya Kira Bakal Mati |
![]() |
---|
Penjual Jaket Dikira Penculik Anak Digebugi Hingga Babak Belur, Diundang Dedi Mulyadi, Lalu ke Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.