180 Ton Sampah di TPS Ence Azis Bandung Akhirnya Diangkut Setelah Menumpuk 2 Bulan

Ratusan ton sampah yang menumpuk di TPS Ence Azis, Kota Bandung, akhirnya diangkut setelah dua bulan menumpuk

Dok Diskominfo Kota Bandung
ANGKUT SAMPAH - Sebuah alat berat dikerahkan untuk mengangkut sampah di TPS Ence Azis. 
Ringkasan Berita:
  • Sampah menumpuk di kawasan Ence Azis Kota Bandung selama dua bulan
  • Sampah menumpuk sejak September 2025 dengan jumlah sebanyak 370 meter kubik atau sekitar 180 ton
  • DLH Kota Bandung akhirnya mengangkut tumpukan sampah itu
  • Angkut sampah menggunakan sistem rute bukan sistem kontainer 

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan ton sampah yang menumpuk di TPS Ence Azis, Kota Bandung, akhirnya diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Berdasarkan data DLH Kota Bandung, sampah di TPS Ence Azis yang berada di wilayah Kebon Jeruk tersebut menggunung dan tidak diangkut sejak September 2025 dengan jumlah sebanyak 370 meter kubik atau sekitar 180 ton.

Petugas DLH dari Korwil Bojonegara, Joko Endang Selamet, mengatakan penumpukan sampah di TPS Ence Azis tersebut merupakan akumulasi selama hampir dua bulan terakhir, sehingga jumlahnya pun cukup banyak.

"Setiap hari sebenarnya ada pengangkutan. Tapi karena tonase armada dikurangi, akhirnya terjadi penumpukan hingga sebesar ini," ujar Joko, Kamis (20/11/2025).

Atas hal tersebut pihaknya harus mengerahkan 27 armada untuk menuntaskan persoalan sampah yang sudah berlarut itu agar kondisi TPS bisa cepat kosong atau bersih.

Baca juga: Jelang Nataru, Inflasi di Kota Bandung Masih Terkendali Meski Harga Cabai Tinggi

Untuk mengejar target pengosongan total, DLH Kota Bandung menurunkan komposisi armada besar. Di antaranya 6 truk tronton, 11 unit LH12, 2 unit semi, dan 8 unit armada 6 meter kubik.

"Semua kekuatan kita keluarkan. Mobil bergerak terus, bergantian, supaya tumpukan bisa habis malam ini," katanya.

Joko mengatakan, jika sistem lama yang menggunakan kontainer digunakan justru menjadi pemicu penumpukan karena kontainer sering tidak dapat ditarik karena kelebihan muatan, sehingga warga akhirnya menurunkan sampah di tanah.

"Itu sebabnya tumpukan makin besar. Kontainer penuh, tidak tertarik, warga taruh di bawah, lama-lama menggunung," ucap Joko.

Setelah berkoordinasi dengan kelurahan, wilayah, dan para tukang roda, diputuskan bahwa TPS Ence Azis tidak lagi menggunakan kontainer dan sebagai gantinya, diterapkan sistem rute.

Baca juga: Update Banjir Garut, Warga Mulai Bersihkan Material Banjir di Cisurupan Setelah Air Mulai Surut

"Dengan sistem rute, warga hanya buang sampah ketika mobil datang. Jadi tidak ada lagi yang menurunkan sampah sepanjang hari," ujarnya.

Selain itu, mesin gibrig dioptimalisasi untuk mengurangi volume sampah sebelum diangkut. Sebab, persoalan sampah tidak bisa selesai tanpa peran masyarakat, apalagi Bandung tidak memiliki TPA sendiri, sehingga sangat bergantung pada TPA provinsi yang kondisinya kini overload.

"Kalau tidak dipilah, semuanya menumpuk di TPA. Organik, anorganik, residu, semua dibuang. Itu membuat TPA cepat penuh," kata Joko. (*)  

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved