Dedi Mulyadi Sebut Rizki Nur Fadhilah Kiper Asal Bandung di Kamboja Bukan Korban TPPO
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Rizki Nur Fadhilah pada hari ini, Kamis (20/11/2025) sudah berada di KBRI di Phnom Penh, Kamboja.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan Rizki Nur Fadhilah (18) asal Kabupaten Bandung yang belakangan viral bukanlah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Belakangan, nama Rizki Nur Fadhilah menuai sorotan karena disebut sebagai korban TPPO yang terjebak di Kamboja.
Dalam cerita yang beredar, Rizki Nur Fadhilah berpamitan ke orang tuanya untuk mengikuti seleksi sebagai penjaga gawang atau kiper untuk klub sepak bola PSMS Medan. Namun, berakhir menjadi pekerja di Kamboja.
Sementara, PSMS Medan sendiri sudah membantah bahwa pihaknya membuka seleksi untuk penjaga gawang.
Terbaru, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Rizki Nur Fadhilah pada hari ini, Kamis (20/11/2025) sudah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.
"Kami (tadi) malam berkoordinasi dengan Kapolda Jabar akan melakukan pemulangan ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan videonya, Kamis.
Dedi Mulyadi juga menjelaskan bahwa Rizki Nur Fadhilah secara sukarela bekerja di sebuah perusahaan luar negeri.
"Saya sampaikan, Rizki bukan korban TPPO atau perdagangan orang. Dia bekerja biasa di sebuah perusahaan di Vietnam (Kamboja)," ungkap Dedi Mulyadi.
Baca juga: Wabup Bandung Tegaskan Akan Pulangkan Pemuda Dayeuhkolot Korban TPPO di Kamboja
"Dan dimungkinkan, dia itu tidak betah di tempat kerjanya dan akhirnya ingin pulang ke Indonesia," sambung dia.
Mantan Bupati Purwakarta itu juga berpesan kepada masyarakat agar senantiasa mempertimbangkan mental jika hendak bekerja ke luar negeri.
"Siapa pun yang ingin bekerja di luar negeri, siapkan mental Anda dengan baik. Kalau tidak memiliki mental kuat, sebaiknya tidak usah bekerja di luar negeri karena pada akhirnya akan merepotkan orang tuanya dan banyak orang," tutup Dedi Mulyadi.
Awal Mula
Imas Siti Rohana (52), nenek korban, mengungkapkan awal mula cucunya tertipu seseorang yang mengaku-ngaku sebagai manajer dari salah satu klub profesional asal Sumatera Utara.
Riski diiming-imingi bahwa dirinya akan mengikuti seleksi sebagai pemain sepak bola untuk salah satu klub profesional di Medan.
"Jadi awalnya itu, orang tuanya bilang kalau anaknya mau ikut seleksi pemain bola untuk klub di Medan, PSMS Medan. Katanya mau ikut seleksi ke Jakarta dulu, lalu langsung ke Medan. Itu dapet informasi dari Facebook," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Selasa (18/11/2025).
Namun setelah berangkat dari Kabupaten Bandung ke Jakarta, Imas terkejut mengetahui bahwa cucu kesayangannya itu sudah berada di negara Kamboja, bukan ke Sumatera Utara.
| Misi Balas Dendam Beckham Putra, Persib Bertekad Hancurkan Dewa United di GBLA |
|
|---|
| VIRAL Anak Aniaya Orang Tua di Bandung Barat dengan Linggis dan Pacul karena Tak Diberi Uang |
|
|---|
| Misi Balas Dendam Beckham Putra di Laga Persib Bandung vs Dewa United, Siap Gilas Mantan Kawan |
|
|---|
| Perjalanan Panjang Reni Korban Pengantin Pesanan di China hingga Bisa Pulang ke Sukabumi |
|
|---|
| Mendag Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Cihapit Bandung, Sebut Masih Terkendali |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gubernur-Jawa-Barat-Dedi-saat-ha.jpg)