Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Waduk Saguling Berdayakan Ekonomi Ribuan Warga

Program Saguling Berdaya yang digagas PT PLN Indonesia Power (IP) UBP Saguling tersebut menghadirkan solusi alternatif pengelolaan sampah.

tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
Pengelolaan sampah terintegrasi di pesisir Waduk Saguling berdayakan ribuan warga Bandung Barat. 

Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Ekosistem pengelolaan sampah terus bergulir di Waduk Saguling dan diakui sebagai model pengelolaan sampah terintegrasi pertama di Indonesia yang dijalankan oleh perusahaan ketenagalistrikan.

Program Saguling Berdaya yang digagas PT PLN Indonesia Power (IP) UBP Saguling tersebut menghadirkan solusi alternatif pengelolaan sampah yang mencakup hulu, proses, hingga hilir, sekaligus mendukung keberlanjutan Waduk Saguling sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pengelolaan sampah secara menyeluruh dari hulu sampai hilir sangat penting untuk menjaga ekosistem waduk. Saguling Berdaya hadir sebagai solusi terintegrasi yang dapat direplikasi di wilayah lain,” kata Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Saguling, Doni Bakar, Senin (17/11/2025).

Doni mengatakan pengelolaan sampah terintegrasi tersebut merupakan inovasi yang lahir dari kebutuhan untuk menjaga kualitas lingkungan waduk serta memastikan proses pembangkitan listrik tetap optimal.

Dia menjelaskan, pada bagian hulu, Saguling Berdaya berhasil menghubungkan 26 bank sampah unit se-Bandung Raya ke dalam satu sistem pengelolaan yang seragam. Ribuan warga terlibat dalam pemilahan dan pengumpulan sampah, sehingga volume sampah yang berpotensi masuk ke aliran Sungai Citarum dapat ditekan secara signifikan.

“Ketika masyarakat berperan sejak tahap awal, dampak lingkungan menjadi jauh lebih terasa dan berkelanjutan,” jelasnya.

Di tingkat lanjut, tahap proses mengolah sampah organik menjadi pakan maggot atau Black Soldier Fly (BSF) memiliki nilai ekonomi tinggi. Budidaya maggot tidak hanya mengurangi timbulan sampah, tetapi juga menambah pendapatan kelompok pengelola.

Maggot hasil budidaya kemudian digunakan untuk mendukung usaha budidaya ayam petelur, sehingga terbentuk rantai ekonomi sirkuler yang lengkap. Pendekatan ini membuktikan jika sampah bisa menjadi sumber ekonomi baru.

“Jika dikelola dengan tepat, sampah dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi beban lingkungan,” tegasnya.

Pada bagian hilir, PLN IP UBP Saguling memperluas dampak program melalui edukasi lingkungan ke berbagai daerah di Indonesia. Perusahaan aktif terlibat dalam kegiatan seperti Festival Citarum Harum, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Dengan pendekatan terintegrasi dari hulu, proses, hingga hilir, Saguling Berdaya terbukti membantu menjaga kualitas Waduk Saguling serta memperkuat ketahanan energi nasional.

Dengan aliran sungai yang lebih bersih, proses pembangkitan listrik menjadi lebih efisien. Program ini juga menjadi bukti bahwa pengelolaan lingkungan dapat berjalan seiring dengan kemandirian energi.

Keberhasilan Saguling Berdaya menempatkan PLN IP UBP Saguling sebagai role model nasional dalam penanganan sampah berbasis partisipasi masyarakat dan ekonomi sirkuler.

"Inovasi pengelolaan yang komprehensif tersebut menjadikan PLN IP UBP Saguling sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang menawarkan solusi pengelolaan sampah paling lengkap karena dari hulu, proses, hingga hilir. Ini untuk mendukung masa depan energi bersih yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved