Menuju Masa Depan Tanpa Emisi, Tim Mahasiswa UPI Perkenalkan Sepeda Motor Hidrogen Ramah Lingkungan

Sepeda motor sport yang dikembangkan tim mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Otomotif FPTI UPI tersebut tampak memiliki desain futuristik

Istimewa/ DOK. HUMAS UPI
SEPEDA MOTOR LISTRIK - Tim mahasiswa UPI memperkenalkan sepeda motor listrik berbahan bakar hidrogen dalam pameran inovasi pendidikan vokasional di Gedung Balai Pertemuan Umum UPI, Jalan Dr Setiabudhi, Kota Bandung, Senin (17/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Pendidikan Teknik Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memperkenalkan sepeda motor listrik berbahan bakar hidrogen.

Sepeda motor yang didominasi warna putih dan bertuliskan bertuliskan FCEV atau Fuel Cell Electric Vehicle Jawara itu diperkenalkan dalam pameran inovasi pendidikan vokasional di Gedung Balai Pertemuan Umum UPI, Jalan Dr Setiabudhi, Kota Bandung.

Diketahui, kendaraan listrik itu menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik melalui sel bahan bakar, kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik, dan hasil sampingannya hanya uap air.

Baca juga: Sepeda Motor yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tanjungsari Sumedang Hancur Bagian Depan

Bahkan, sepeda motor sport yang dikembangkan tim mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Otomotif FPTI UPI tersebut tampak memiliki desain futuristik, tanpa suara mesin, tanpa asap, dan berbahan bakar hidrogen, sehingga digerakkan sepenuhnya oleh energi bersih.

Perwakilan anggota tim, Muhammad Zidan, mengatakan, sepeda motor itu menggunakan bahan bakar hidrogen yang diubah menjadi listrik melalui alat bernama fuel cell, kemudian menghasilkan energi listrik untuk menggerakkan motor.

Zidan yang merupakam mahasiswa angkatan 2023 itu, mengaku, bertugas di bidang elektrika dan wiring harness body dalam proyek yang mulai dikembangkan sejak 2024 oleh 10 mahasiswa, dan dibimbing langsung Dosen FPTI UPI, Sriyono.

Menurut dia, proses perakitan motor yang sebagian besar komponen dirakit sendiri dan 80 persen bahan yang digunakan merupakan produk dalam negeri tersebut memakan waktu efektif kira-kira tiga bulan, meski tahap desainnya sendiri berlangsung selama lima bulan.

"Hanya fuel cell atau alat pengubah hidrogen menjadi listrik yang didatangkan dari Meksiko, karena belum tersedia di Indonesia, dan kami berharap suatu saat bisa membuat fuel cell sendiri agar proyek seperti ini benar-benar mandiri," kata Muhammad Zidan dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/11/2025).

Ia mengatakan, sepeda motor itu dirancang tidak hanya untuk berfungsi, tetapi untuk membawa pesan besar, yakni sustainability, dan dipastikan tidak ada emisi gas buang, karena satu-satunya hasil pembakaran ialah air murni.

"Pengembangan sepeda motor ini menjadi ajang pembuktian bahwa kendaraan ramah lingkungan bukan sekadar konsep, bahkan dapat diwujudkan mahasiswa Indonesia," ujar Muhammad Zidan.

Di balik bodinya yang ramping, motor itu sarat dengan teknologi pintar, karena turut dilengkapi sensor hidrogen untuk mendeteksi kebocoran gas dan mematikan sistem otomatis (cut-off) saat terjadi potensi bahaya.

Baca juga: Mobil dan Kompor Berbahan Bakar Hidrogen Kolaborasi PLN dan PT HDI Mejeng di Hidrogen Car Free Day

Selain itu, terdapat sistem IoT (Internet of Things) yang memungkinkan pemantauan penggunaan energi, tekanan gas, dan suhu mesin melalui ponsel, hingga GPS tracker maupun fitur tap card RFID sebagai sistem pengaman layaknya kendaraan Tesla.

Bahkan, sepeda motor sport satu jok itu mampu melaju hingga kecepatan maksimum 80 km/jam, dan hanya memerlukan dua liter hidrogen untuk menempuh 428 kilometer, serta jika hilang, maka pemiliknya dapat mematikan mesin dari jarak jauh cukup mengirimkan pesan singkat atau SMS.

Ketika bahan bakar habis, sepeda motor tersebut tetap dapat berjalan menggunakan baterai cadangan, karena dilengkapi regenerative braking atau sistem yang mengubah energi pengereman menjadi daya listrik tambahan.

Zidan menyampaikan, cikal bakal sepeda motor hidrogen ini bermula dari ajang PLN ICE 2024, sebuah lomba rancang bangun motor hidrogen tingkat nasional yang diikuti oleh 30 perguruan tinggi.

Dalam ajang itu, tim mahasiswa UPI berhasil menjadi salah satu dari dua tim terpilih di Indonesia yang mendapat dukungan pendanaan untuk merealisasikan rancangannya menjadi unit nyata.

"Kami memulainya dari konsep café racer yang dipadukan menggunakan desain motor sport, dan sekarang sepeda motor ini menjadi kebanggaan kami, karena hanya ada dua unit di Indonesia, yakni di UPI serta ITS," kata Muhammad Zidan.

Zidan mengatakan, perjuangan tim otomotif UPI belum selesai meski telah melahirkan inovasi besar, karena kini tengah menyiapkan prototipe mobil hidrogen, dan mendorong terbentuknya stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel station) di masa depan.

Ia meyakini, kendaraan hidrogen bakal menjadi masa depan transportasi dunia, sehingga dibutuhkan infrastruktur pendukung, misalnya, stasiun pengisian yang aman dan mudah diakses masyarakat.

"Rencananya, awal tahun depan kami akan mengikuti final lomba kendaraan hemat energi pada kategori urban concept hydrogen dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia and Middle East 2026," ujar Muhammad Zidan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved