Desa Wisata Lebak Muncang Ciwidey Tawarkan Wisata Edukasi dan UMKM Olahan Stroberi
Desa Lebak Muncang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, bukan hanya menawarkan panorama alam yang menawan.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Desa Lebak Muncang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, bukan hanya menawarkan panorama alam yang menawan. Desa itu juga menjadi ruang tumbuh bagi berbagai inovasi ekonomi dan wisata berbasis masyarakat.
Calista Aulia Danis, perwakilan dari tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himaksi Unpas, menjelaskan, kegiatan mahasiswa di Desa Lebak Muncang telah berlangsung sejak tahun sebelumnya. Kegiatan itu terus berlanjut berkat hasil positif yang dirasakan warga.
“Kami dari tim PPK Ormawa kembali ke Desa Lebak Muncang untuk melanjutkan program yang sudah berjalan. Tahun lalu kami sudah lolos seleksi program ini, dan tahun ini fokus kami tetap di pengembangan potensi lokal desa,” ujar Calista saat ditemui di acara Rupawan Bank Indonesia di Telkom University, Jumat (7/11/2025).
Calista menjelaskan, Desa Wisata Lebak Muncang dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kedua lembaga ini menjadi penggerak utama dalam mencatat dan mengembangkan berbagai UMKM serta wirausaha baru di desa.
Ciwidey selama ini identik dengan kebun stroberi, dan Desa Lebak Muncang memanfaatkan potensi itu untuk menciptakan beragam olahan khas. Ada agar-agar stroberi, dodol stroberi, selai stroberi, hingga sambal stroberi.
Baca juga: Siap Atasi Macet! Kabupaten Bandung Siapkan 3 Koridor Awal BRT Hingga Rute Wisata Ciwidey-Rancabali
“Untuk sambal stroberi sistem open pre-order karena tidak pakai pengawet, jadi masa simpannya pendek,” kata Calista.
Beberapa produk tersebut bahkan telah dipasarkan ke luar kota, meski masih terbatas karena mempertahankan konsep produk alami tanpa bahan kimia tambahan.
Selain olahan makanan, masyarakat desa juga mengembangkan kerajinan tangan dari bambu dan kayu. Produk-produk ini dikerjakan oleh perajin lokal yang telah lama menghidupi diri lewat karya seni tradisional.
Tak hanya menawarkan produk UMKM, Desa Lebak Muncang juga dikenal dengan wisata edukatifnya. Pengunjung bisa mengikuti berbagai kegiatan seperti edukasi pertanian, peternakan, pembuatan makanan tradisional, hingga pelatihan kesenian dan permainan rakyat.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung secara berkelompok, desa ini telah menyiapkan paket wisata edukasi seharga Rp 170 ribu per orang untuk minimal 90 peserta.
Baca juga: Mobil Terbakar Hebat di Jalan Raya Ciwidey-Patengan Bandung, Diduga gara-gara Korsleting
Paket ini mencakup kegiatan edukasi, team building, makan satu kali, snack, dokumentasi, serta pendampingan dari local guide.
“Selain meningkatkan kunjungan wisata, tujuan besarnya adalah menambah pendapatan warga melalui peningkatan kinerja BUMDes,” kata Calista.
Desa Lebak Muncang juga terkenal dengan lanskap alamnya yang hijau dan udara sejuk khas Ciwidey. Pengunjung bisa menikmati suasana pedesaan yang masih menjaga adat, tradisi, dan gotong royong antarwarga. (*)
| Setelah PT BDS, Kini BPR Kerta Raharja Digeledah Polisi, Pengamat Soroti Lemahnya Pengawasan BUMD |
|
|---|
| Dinantikan Siswa Penerima MBG, SPPG Pangauban Bandung Barat Minta BGN Segera Turun Tangan |
|
|---|
| Kemenko PM Latih Ratusan Petani di Bandung, Soroti Digitalisasi dan Efisiensi Rantai Pasok Pertanian |
|
|---|
| Kasus Penipuan Rp 1 Miliar di SPPG Pangauban Bandung Barat Dilaporkan ke Bareskrim |
|
|---|
| Tiga Hari Terendam Banjir, 2.000 Keluarga di Dayeuhkolot Bandung Masih Terdampak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pameran-Desa-Wisata-Lebak-Muncang-Ciwidey-yang-menawarkan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.