Kapolsek Regol Pastikan Para Korban Ambruknya Kelas SMP Pasundan 1 Dalam Kondisi Baik

Kapolsek Regol Polrestabes Bandung, Kompol Heri Suryadi, mendatangi RSUD Bandung Kiwari untuk melihat situasi dan kondisi para korban.

Tribunjabar.id / Muhamad Nandri Prilatama
DIPERBOLEHKAN PULANG - Satria Putra, satu dari enam siswa SMP 1 Pasundan kelas 7 yang menjadi korban ambruknya bangunan sekolah, Senin (3/11/2025), sudah diperbolehkan pulang dari RSUD Bandung Kiwari. Satria yang duduk di kursi roda sambil masih mengenakan seragam biru putihnya masih merasakan sakit pada kaki sebelah kanannya karena tertusuk paku dan tangan sebelah kanannya akibat tertimpa reruntuhan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapolsek Regol Polrestabes Bandung, Kompol Heri Suryadi, mendatangi RSUD Bandung Kiwari untuk melihat situasi dan kondisi para korban ambruknya bangunan kelas SMP Pasundan 1 Bandung, Senin (3/11/2025).

Menurut Kapolsek, bangunan yang ambruk itu sedang dalam proses renovasi.

"Bangunan itu memang bangunan lama dan yang direnovasi itu ruangan sebelahnya. Tadi, kami sudah cek ke TKP dan diduga ambruknya disebabkan masalah struktur penyangga," katanya di RSUD Bandung Kiwari.

Kapolsek menegaskan kondisi para siswa sudah cukup baik dan sudah mendapat penanganan dari tim medis di RSUD Bandung Kiwari.

"Kami ke sini untuk melakukan pendataan dan pengecekan kondisi para korban. Tadi, ada enam siswa dan satu pekerja proyek ya yang menjadi korban," katanya.

Adapun beberapa siswa yang menjadi korban di antaranya adalah Asila Arifa, Hilda, Raisma, Alisha, Kenzo, dan Satria Putra. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Ruang Kelas SMP Pasundan 1 Ambruk, 6 Siswa Luka-luka

32 Tahun Tidak Direnovasi

Sebelumnya diberitakan ruang kelas SMP Pasundan 1 Kota Bandung di Jalan Pasundan yang ambruk dan menimpa 6 siswa, ternyata sudah puluhan tahun tidak direnovasi.

Hal ini membuat konstruksi bangunan menjadi lapuk karena usia yang sudah tua.

Adapun ruangan yang ambruk adalah ruang kelas VII yang digunakan oleh siswa SMP Pasundan 1 dan 2 secara bergiliran.

Ruang kelas itu ambruk secara tiba-tiba tanpa adanya faktor penyebab lain seperti hujan ataupun angin kencang.

Kepala SMP Pasundan 2 Kota Bandung, Hasmulyani, mengatakan bangunan sekolah tersebut dibangun pada tahun 1935 dan terakhir direnovasi pada tahun 1993.

Hingga saat ini tidak pernah direnovasi lagi.

"Tadi saya nanya ke para senior disini, ini kurang lebih tahun 93 lah renov-renov kurang lebihnya. Tapi ini juga memang harus dicek lagi karena kepala sekolah yang lainnya sudah pada meninggal," ujar hasmulyani saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/11/2025).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved