Progres Revitalisasi Capai 60 Persen, Alun-alun Bandung Siap Dibuka Desember 2025

revitalisasi Alun-alun Bandung tahap II terus dikebut agar bisa selesai sesuai target dan dibuka kembali untuk umum pada Desember 2025.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin.
DITUTUP - Kondisi terkini Alun-alun Bandung yang masih ditutup sementara karena hingga saat ini masih direvitalisasi. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Bandung tahap II terus dikebut agar bisa selesai sesuai target yang telah ditentukan dan dibuka kembali untuk umum pada Desember 2025.

Seperti diketahui, revitalisasi Alun-alun Bandung dengan anggaran Rp4 miliar dari APBD Kota Bandung sudah dimulai sejak 11 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung selama tiga bulan atau pada akhir November 2025.

Plt Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Bandung, Yuli Ekadianty, mengatakan untuk saat ini progres revitalisasi Alun-alun Bandung ini sudah mencapai 60 persen.

"Ini kan (proyek revitalisasi alun-alun) habis kontraknya di Desember nanti. Jadi mudah-mudahan di Desember kita bisa buka," ujar Yuli, Kamis (6/11/2025).

Secara keseluruhan, penataan Alun-alun Bandung tahap II ini meliputi perbaikan pagar, pembenahan belumbak tanaman, penggantian dan perbaikan lampu penerangan, pengerasan area, serta perbaikan ram dan shelter menuju basement di bagian tengah taman.

Baca juga: Skill Robi Darwis dan Pratama Arhan Terancam Tak Bisa Lagi Dipakai dengan Aturan Baru Ini

Baca juga: Persib Tak akan Diperkuat 1 Bek Andalan Lawan Selangor FC, Bojan Hodak Wanti-wanti Ini

Kemudian, penataan Alun-alun Bandung ini juga akan ditambah dengan beberapa fasilitas untuk disabilitas dan penyempurnaan saluran air agar tidak bocor saat turun hujan deras.

"Jadi kalau untuk alun-alun itu perbaikannya di tahun ini sebetulnya melengkapi waktu yang tahap pertama. Tahap pertama itu kan kita mengganti rumput, kemudian sekarang drainase juga diperbaiki karena ada beberapa genangan," katanya.

Sementara untuk rumput sintentis, tetap akan menggunakan yang lama karena kondisinya masih cukup baik dan bisa digunakan dengan nyaman oleh semua pengunjung.

"Kalau rumput masih yang itu, karena baru kita ganti ya tahun kemarin. Jadi dari mulai itu dibangun waktu eranya Bapak Ridwan Kamil baru tahun kemarin kita ada penggantian untuk rumputnya," ujar Yuli.

Oleh karenanya untuk rumput sintetis tinggal dilakukan perawatan saja agar kondisinya tetap dalam kondisi baik dan tidak mudah rusak, mengingat setiap harinya kerap dipenuhi pengunjung.

"Kalau bicara pemeliharaan hampir sama saja sih ya, sintetis mungkin karena dia gak perlu kita siram setiap hari. Kalau rumput yang asli kan namanya hidup ya, jadi perawatannya juga harus lebih ekstra," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved