Baru Saja Dibersihkan, Sungai Citepus Dayeuhkolot Bandung Kembali Dipenuhi Tumpukan Sampah

Sungai Citepus, Dayeuhkolot, kembali dipenuhi sampah. Padahal sungai ini baru saja dibersihkan secara swadaya oleh masyarakat.

Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama
TUMPUKAN SAMPAH - Pemandangan Sungai Citepus di perbatasan Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan dengan Kampung Citepus, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang kembali dipenuhi sampah.   

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sungai Citepus di perbatasan Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan dengan Kampung Citepus, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, kembali dipenuhi sampah.

Padahal, kawasan tersebut baru saja dibersihkan oleh warga sekitar bersama dengan aparat desa, kecamatan, TNI/Polri, serta pihak-pihak terkait lainnya pada Kamis (6/11/2025) pagi tadi.

Pembersihan tersebut dilakukan sejak pukul 08.00 hingga 11.00 dengan cara manual menggunakan jaring dan alat sederhana tanpa bantuan alat berat. 

Saat pembersihan, sedikitnya empat cator motor sampah berhasil diangkut dan dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS3R) di Desa Cangkuang Wetan.

Namun, hanya beberapa jam berselang, sampah kembali muncul dan mulai menumpuk di sekitar jembatan penghubung dua kampung tersebut.

"Tadi baru saja dibersihkan. Tapi, ya seperti ini ada terus sampah yang datang dari Kota Bandung. Jadi mau dibersihkan sebersih apapun, pasti datang lagi," ujar warga Kampung Bojong Citepus, Holid (52) kepada Tribun Jabar, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Hari Pertama Uji Coba WFH, Dedi Mulyadi Singgung Hemat Listrik dan Air Hingga Jalan Tidak Macet

Menurut Holid, kondisi tersebut terjadi hampir setiap kali hujan deras mengguyur wilayah Bandung Raya, terutama si Kota Bandung.

Dirinya menjelaskan bahwa Sungai Citepus yang merupakan anak Sungai Citarum sering menerima limpahan air dari hulu. 

Ketika debit air Citarum sedang tinggi, aliran dari Sungai Citerpus tidak dapat mengalir lancar dan akhirnya berputar balik. 

"Airnya muter, bawa sampah dari Kota Bandung, nyangkut di bawah jembatan karena air Citarum juga lagi besar," katanya.

Selain faktor arus air, dasar sungai yang dangkal akibat tumpukan lumpur membuat aliran semakin tersendat. 

Ditambah, posisi jembatan penghubung antar kampung yang rendah mengakibatkan sampah tersangkut di bawahnya dan menumpuk.

"Dulu sempat ada rencana jembatan mau ditinggikan tahun 2018, bahkan patoknya sudah dipasang, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," ucapnya.

Ia berharap pemerintah benar-benar merealisasikan rencana itu karena jembatan rendah menjadi salah satu penyebab utama penumpukan sampah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved