Kisah Heni Restiani, Ibu di Pangandaran Berharap Bangkit Lewat Dapur MBG: Ingin Kuliahkan 2 Anaknya
Program MBG menjadi angin segar bagi warga sekitar, terutama bagi para ibu rumah tangga yang membutuhkan pekerjaan.
Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Ringkasan Berita:
- Heni Restiani, ibu dua anak asal Desa Karangsari, Pangandaran, berjuang sendirian setelah ditinggal suaminya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
- Ia sempat bekerja sebagai sales minuman sebelum akhirnya mendaftar sebagai relawan program dapur bergizi gratis MBG di desanya.
- Bagi Heni, kerja keras adalah bentuk cinta dan tanggung jawab demi memastikan anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN – Tidak semua jalan hidup berjalan lurus seperti yang diinginkan. Itulah yang tengah dijalani oleh Heni Restiani (32), seorang perempuan tangguh asal Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, yang kini menjadi tumpuan hidup bagi dua anaknya.
Beberapa tahun lalu, Heni harus menerima kenyataan pahit ketika suaminya pergi meninggalkan dirinya dan kedua buah hatinya.
Sejak saat itu, ia mengambil alih peran ganda, sebagai ibu sekaligus ayah, untuk membesarkan dan mencukupi segala kebutuhan anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Karena ditinggal ayahnya, tentu saya harus bekerja keras mencari uang untuk membiayai kebutuhan anak,” ujar Heni kepada Tribun Jabar di Padaherang, Sabtu (8/11/2025) siang.
Sebelum benar-benar memikul beban keluarga sendirian, Heni sempat bekerja sebagai sales minuman di salah satu perusahaan yang beroperasi di Kota Banjar, Jawa Barat.
Profesi itu dijalaninya selama hampir dua tahun. Jarak tempuh dari rumah ke tempat kerja yang tidak dekat, tak membuatnya menyerah. Demi memastikan kebutuhan anak-anak tetap tercukupi, ia rela menempuh perjalanan jauh setiap hari.
Namun, ketika masa kontrak kerjanya berakhir, Heni sempat terjebak dalam masa-masa sulit. Ia kehilangan penghasilan dan harus berjuang mencari cara baru untuk tetap bertahan.
“Saya sempat bingung mau kerja apa, karena di kampung juga lapangan kerja terbatas,” katanya dengan nada getir mengingat masa itu.
Titik terang muncul ketika pemerintah pusat menggulirkan program SPPG MBG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau dapur Makan Bergizi Gratis) di desanya.
Program tersebut menjadi angin segar bagi warga sekitar, terutama bagi para ibu rumah tangga yang membutuhkan pekerjaan.
Melihat peluang itu, Heni tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Tanpa berpikir panjang, ia mendaftarkan diri sebagai calon relawan dapur MBG di Desa Karangsari. Pada Kamis (6/11) lalu, ia resmi mengajukan lamaran sebagai tenaga relawan.
“Ya, saya bersyukur sekali ada dapur MBG ini. Selain membantu warga, juga bisa merekrut tenaga kerja. Semoga nanti saya bisa ikut bekerja di sana,” ucap Heni dengan nada penuh harapan.
Bagi perempuan kelahiran Karangsari ini, bekerja bukan hanya soal mendapatkan uang, tetapi juga tentang menjaga harga diri dan rasa tanggung jawab sebagai seorang ibu yang ingin membuktikan keteguhan hatinya kepada anak-anak.
Ia ingin menunjukkan bahwa meski hidup tidak selalu mudah, perjuangan seorang ibu tidak pernah berhenti.
| Dedi Mulyadi Siapkan Rp8 Triliun untuk Proyek Kereta Jakarta-Banjar-Pangandaran |
|
|---|
| Sebanyak 36 dari 122 SPPG di Bandung Barat Sudah Mengantongi SLHS |
|
|---|
| Daftar Relawan SPPG MBG, Ratusan Warga di Pangandaran Penuhi Markas Koramil 2506/Padaherang |
|
|---|
| Dinantikan Siswa Penerima MBG, SPPG Pangauban Bandung Barat Minta BGN Segera Turun Tangan |
|
|---|
| Tanggapan LPSK Soal Kasus Pegawai SPPG Dianiaya dan Dilecehkan Atasannya di Jatiasih Bekasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Heni-Restiani-32-seorang-ibu-tun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.