Dedi Mulyadi Siapkan Rp8 Triliun untuk Proyek Kereta Jakarta-Banjar-Pangandaran

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa anggaran untuk proyek tersebut telah disiapkan

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Andri M Dani
KA BANDUNG - PANGANDARAN - KA Pangandaran di Stasiun Banjar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menyiapkan proyek besar infrastruktur transportasi berupa jalur kereta api yang akan menghubungkan Jakarta, Banjar, hingga Pangandaran. 

Ringkasan Berita:
  • Proyek kereta Jakarta-Banjar-Pangandaran disiapkan Pemprov Jabar & KAI dengan anggaran Rp 8 triliun.
  • Tujuannya adalah pemerataan ekonomi Jabar Selatan, yang kaya potensi perkebunan dan perikanan.
  • Jalur ini akan mendongkrak pariwisata Pangandaran karena mempermudah akses (potong waktu tempuh 7-10 jam).
  • Keberhasilan proyek bergantung kesiapan infrastruktur pendukung di Pangandaran

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menyiapkan proyek besar infrastruktur transportasi berupa jalur kereta api yang akan menghubungkan Jakarta, Banjar, hingga Pangandaran.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa anggaran untuk proyek Kereta Bandung-Pangandaran tersebut telah disiapkan sekitar Rp8 triliun. 

Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melalui skema investasi bersama PT KAI.

Rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar–Pangandaran ini, menurut ekonom Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Aknolt Kristian Pakpahan, memiliki tiga tujuan utama.

“Pertama, jalur ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan ekonomi di Jawa Barat yang selama ini terpusat di Bandung, Bodetabek, dan wilayah pantura."

"Padahal, wilayah selatan Jawa Barat juga memiliki potensi ekonomi yang besar, seperti sektor perkebunan, kopi dan teh serta sektor perikanan di Pangandaran,” ujar Aknolt saat dihubungi, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Tak Cukup sampai Surabaya, Kereta Cepat Bakal Jangkau Banyuwangi, Pemerintah Sedang Susun Rencana

Selain itu, kata Aknolt, reaktivasi jalur ini juga diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata. 

Pangandaran dan sekitarnya memiliki daya tarik wisata alam yang besar, namun selama ini kurang didukung oleh kemudahan akses transportasi. 

“Pada saat proyek revitalisasi Pantai Pangandaran, Gubernur Jabar saat itu Ridwan Kamil sempat berharap pantai ini dapat menjadi Hawaii-nya Indonesia."

"Wisatawan dari Jakarta atau Bandung harus menempuh perjalanan darat selama 7 hingga 10 jam."

"Dengan jalur kereta api yang aktif kembali, tentu wisatawan akan lebih mudah berkunjung,” tuturnya.

Namun, Aknolt menekankan pentingnya kesiapan transportasi umum di wilayah Pangandaran dan sekitarnya untuk mendukung mobilitas wisatawan yang datang dengan kereta.

Tujuan ketiga dari proyek ini, lanjutnya, adalah untuk mempermudah mobilitas masyarakat dari wilayah selatan menuju utara Jawa Barat, sekaligus mempercepat aktivitas ekonomi antarwilayah. 

“Reaktivasi jalur ini tentu akan memudahkan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lintas daerah,” katanya.

Meski demikian, Aknolt mengingatkan bahwa keberhasilan investasi ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur pendukung. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved