Dedi Mulyadi Gagas “Kereta Petani dan Pedagang” untuk Angkut Hasil Ternak dan Panen di Jabar

KDM meminta satu jalur kereta yang sudah ada di Jawa Barat dimanfaatkan secara khusus untuk mengangkut hasil bumi dan hewan ternak.

Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin bertemu, Kamis (6/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Dedi Mulyadi dan Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin sepakat mengembangkan konsep “Kereta Petani dan Pedagang” untuk mempermudah distribusi hasil pertanian dan peternakan di Jawa Barat. 
  • KAI menyiapkan delapan unit kereta khusus tanpa AC sesuai arahan Presiden agar aman bagi hewan ternak. 
  • Program akan diintegrasikan dengan jalur penggilingan beras hingga ke Jakarta serta disertai peluncuran Kereta Wisata Cianjur–Sukabumi sebagai bagian revitalisasi transportasi berbasis rel di selatan Jawa Barat.

 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin tengah mematangkan rencana besar yang diyakini bakal membawa angin segar bagi sektor pertanian dan perdagangan rakyat di Tanah Pasundan.

Dalam pembahasan yang berlangsung hangat itu, keduanya mengupas inovasi transportasi baru yang dirancang khusus untuk memperlancar mobilitas para petani dan pedagang lokal di seluruh wilayah Jawa Barat.

Melalui konsep yang dinamai “Kereta Petani dan Pedagang”, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT KAI bersepakat menghadirkan moda transportasi distribusi hasil bumi yang bukan hanya efisien dan hemat biaya, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

Gagasan tersebut diharapkan menjadi solusi konkret untuk mengatasi kendala klasik dalam rantai pasok hasil pertanian dan peternakan di daerah.

Dalam pertemuan itu, Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, menyampaikan ide inovatif agar salah satu jalur kereta yang sudah ada di Jawa Barat dimanfaatkan secara khusus untuk mengangkut hasil bumi dan hewan ternak. Menurutnya, langkah ini akan menjadi terobosan besar dalam sistem logistik rakyat.

“Saya ingin satu rel disiapkan khusus untuk petani dan pedagang. Jadi mereka bisa membawa hasil bumi langsung ke pasar tanpa mengganggu penumpang umum,” ujar KDM menegaskan gagasannya, dilansir Diskominfo Jabar.

Mendengar pemaparan tersebut, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin memberikan sambutan positif. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan empat unit Kereta Petani dan Pedagang, dan kini tengah berencana menambah empat unit lagi yang akan difokuskan untuk kebutuhan distribusi di wilayah Jawa Barat.

“Empat unit tambahan ini kami siapkan khusus untuk Jawa Barat. Produksinya segera kami jalankan,” kata Bobby.

Bobby kemudian menjelaskan bahwa desain kereta yang dipersiapkan untuk program ini akan memiliki ciri khas tersendiri, yakni tanpa sistem pendingin udara. Desain itu disesuaikan dengan karakteristik muatan hasil ternak dan pertanian agar tetap aman selama perjalanan.

“Presiden juga menyarankan agar kereta angkutan semacam ini tidak menggunakan AC karena dapat membahayakan hewan ternak seperti ayam atau domba,” ujarnya menambahkan.

Menurut Dedi Mulyadi, kebijakan tersebut akan sangat berdampak positif bagi kalangan pedagang kecil, terutama mereka yang berasal dari daerah-daerah penghasil utama di Jawa Barat seperti Cianjur, Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Ia juga mendorong agar sistem angkutan hasil bumi dari Cirebon menuju Jakarta bisa diintegrasikan dengan fasilitas penggilingan beras yang ada di sepanjang jalur kereta tersebut.

“Bayangkan kalau di dekat stasiun-stasiun seperti Subang, Indramayu, atau Cirebon dibuat penggilingan beras dekat stasiun, hasilnya bisa langsung naik kereta menuju Jakarta,” terang KDM dengan antusias.

Menanggapi usulan itu, Bobby Rasyidin menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti gagasan tersebut dalam bentuk kerja sama resmi antara KAI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Baik, kita buat MOU untuk program angkutan distribusi barang,” ujarnya.

Sebagai langkah awal implementasi, KAI juga tengah menyiapkan peluncuran Kereta Wisata Cianjur–Sukabumi yang dijadwalkan beroperasi pada Desember mendatang. Program tersebut menjadi bagian dari upaya revitalisasi jalur kereta di kawasan selatan Jawa Barat, sekaligus sinyal bahwa konektivitas berbasis rel akan menjadi tumpuan baru penggerak ekonomi rakyat di masa depan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved