Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas Dedi Mulyadi Duduki Posisi Kedua untuk Capres

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menempati urutan kedua dalam survei simulasi calon Presiden yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. 

Dok Humas Pemkab Sumedang untuk Tribun Jabar
Gubernur Dedi Mulyadi saat acara “Nata Waruga Jagat Medal Gapura Ekosistem Budaya Kasumedangan 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menempati urutan kedua dalam survei simulasi calon Presiden yang dilakukan Indikator Politik Indonesia

Survei dilakukan terhadap 25 nama seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Gibran Rakabuming, hingga Purbawa Yudhi Sadewa. 

Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini terhadap 1.200 responden di 38 provinsi dengan metode multistage random sampling dan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, saat rilis via zoom meeting Evaluasi Publik Setahun Kinerja Pemerintah Prabowo-Gibran, Sabtu (8/11/2025).

Hasil survei yang dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 itu, menempatkan Prabowo Subianto di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 46,7 persen, diikuti oleh Dedi Mulyadi sebesar 18,4 persen. 

Berdasarkan basis wilayah pemilih, kata dia, Dedi Mulyadi relatif kuat di Jawa Barat dengan total pemilih sebesar 43,5 persen. Sedangkan Prabowo Subianto hanya memperoleh 31,4 persen.

Selain di Jabar, dukungan terhadap Dedi juga terjadi di wilayah Sumatera sebesar  12,2 persen, Banten 38,4 persen hingga DKI Jakarta 19,7 persen.

"Dedi Mulyadi cukup kuat, terutama di Jawa Barat. Secara umum, Pak Prabowo unggul di semua wilayah, kecuali di Jabar. Kemudian, Gibran itu basis terkuatnya di Jawa Tengah sama di Bali," ucapnya.

Adapun nama-nama lainnya, berada di bawah Dedi Mulyadi yakni Anies Baswedan 9 persen, Gibran Rakabuming Raka 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,9 persen dan Ganjar Pranowo 3,7 persen.

“Ada nama baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Meskipun waktu kita survei beliau relatif baru menjadi menteri, khususnya Menteri Keuangan, namanya mulai menyelinap di balik memori publiknya, jadi ada 1,5 persen dari total 25 nama yang kita uji dalam simulasi," katanya. 

Selain itu, nama tokoh nasional yang masuk daftar yakni Sherly Tjoanda Laos 1,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,5 persen, Erick Thohir 0,4 persen, Kaesang Pangarep 0,4 persen hingga Puan Maharani 0,1 persen.

Burhanuddin mengaku sengaja memasukan 25 nama dalam survei karena merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus presidential threshold, sehingga setiap partai berpeluang mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved