Pakar Transportasi ITB Desak Pemerintah Siapkan Akses ke Stasiun Sepanjang Rute Banjar-Pangandaran

Pemerintah bisa menyiapkan angkutan massal dari stasiun di sepanjang rute Banjar - Pangandaran menuju kawasan lainnya.

Padna/Tribun Jabar
STASIUN PANGANDARAN - Kondisi Bangunan bekas Stasiun KA di wilayah Dusun Bojongjati, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Foto diambil 1 November 2025. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pakar Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo, mendorong pemerintah turut menyiapkan akses transportasi dari dan ke stasiun di sepanjang rute Banjar - Pangandaran.

Akses transportasi berupa angkutan massal tersebut dibutuhkan sebagai sarana pendukung untuk memudahkan masyarakat ketika reaktivasi jalur kereta api Banjar - Pangandaran selesai.

Menurut dia, pemerintah bisa menyiapkan angkutan massal dari stasiun di sepanjang rute Banjar - Pangandaran menuju kawasan wisata setempat maupun lokasi lainnya.

"Jadi, rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar - Pangandaran harus disertai l pembangunan sarana transportasi dari dan menuju stasiun yang ada di sepanjang rute tersebut," kata Sony Sulaksono Wibowo saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Jumat (7/11/2025).

Ia mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Banjar - Pangandaran pun sangat potensial, karena kawasan itu merupakan salah satu pusat pariwisata andalan di Jawa Barat, sehingga secara ekonomi bakal sangat membantu.

Selain dari sisi ekonomi dan pariwisata, rekativasi jalur tersebut juga dapat mendorong masyarakat lebih akrab menggunakan kereta api yang merupakan angkutan massal hemat energi serta ramah lingkungan.

"Kami juga mendorong rencana reaktivasi jalur Banjar - Pangandaran ini bisa turut mengedukasi masyarakat untuk sering menggunakan kereta api yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibanding moda transportasi darat lainnya," ujar Sony Sulaksono Wibowo.

Pihaknya juga mendorong agar reaktivasi jalur itu dikoneksikan ke jalur kereta api dari Bandung maupun Jakarta untuk memudahkan akses transportasi massal dari Pangandaran menuju Bandung maupun sebaliknya.

Pasalnya, selama ini waktu tempuh perjalanan dari Bandung menuju Pangandaran memakan waktu selama kira-kira lima hingga enam jam, bahkan perjalanan darat dari Jakarta ke Pangandaran mencapai delapan hingga sembilan jam.

Sony menyampaikan, konektivitas jalur kereta api dari Bandung ke jalur Banjar - Pangandaran diperkirakan dapat memangkas waktu tempuh hingga setengahnya dibanding menggunakan mobil, dan diperkirakan hanya menjadi tiga jam.

"Jika bisa disambung dari Jakarta, maka perjalanan Jakarta - Pangandaran menggunakan kereta api kira-kira hanya lima jam, dan ini jauh lebih cepat dibanding menggunakan mobil yang biasanya melewati kemacetan di kawasan Malangbong - Tasikmalaya," kata Sony Sulaksono Wibowo.

Berkaitan besaran anggaran senilai Rp 8 triliun yang disiapkan Pemprov Jabar dalam reaktivasi jalur itu, ia mengingatkan salah satu hal yang kemungkinan menelan biaya cukup besar, yakni perbaikan jalur rel yang kini telah berubah menjadi permukiman warga.

Bahkan, ia mendorong adanya penyelidikan lebih lanjut untuk memetakan kondisi jalur rel terkini di sepanjang rute Banjar - Pangandaran, sehingga mendapatkan gambaran utuh mengenai titik mana saja yang memerlukan pekerjaan besar.

"Lahannya milik PT KAI, sehingga tidak perlu pembebasan lagi, tetapi kondisi jalur rel yang berubah menjadi kawasan permukiman tetap membutuhkan perhatian lebih, karena akan menjadi pekerjaan besar juga," ujar Sony Sulaksono Wibowo.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved