Rp 8 Triliun Disiapkan Pemprov Jabar, Perjalanan Kereta Api Bandung-Pangandaran 4,5 Jam

Pemerintah daerah akan berinvestasi dalam pembangunan rel, sistem sinyal, serta modifikasi kereta api.

tribunjabar.id / Muhamad Syarif Abdussalam
ILUSTRASI KERETA API - Suasana kedatangan kereta api di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan sekitar Rp8 triliun disiapkan dari APBD Provinsi Jabar, bersama Kabupaten/Kota melalui skema investasi bersama PT KAI. Pemerintah daerah akan berinvestasi dalam pembangunan rel, sistem sinyal, serta modifikasi kereta api rute Jakarta-Bandung-Pangandaran dalam waktu tiga tahun.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT KAI tengah menyiapkan proyek infrastruktur transportasi kereta api yang menghubungkan Jakarta, Banjar hingga ke Pangandaran

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, anggaran untuk proyek tersebut telah disiapkan sekitar Rp8 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jabar, bersama Kabupaten/Kota melalui skema investasi bersama PT KAI

Dikatakan Dedi, Pemerintah daerah akan berinvestasi dalam pembangunan rel, sistem sinyal, serta modifikasi kereta api. Proyek ini, rencananya akan dimulai tahun depan dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. 

“Pemprov dan PT KAI. Nanti biayanya dari Pemprov dan nanti kita saya akan ajak juga Kabupaten/Kota, karena ini kan bagian dari upaya untuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten/kota,” ujar Dedi, Jumat (7/11/2025).

Dalam pembangunan jalur kereta api tersebut, kata Dedi, fokus utamanya adalah perbaikan infrastruktur dan peningkatan teknologi jalur yang sudah ada. 

“Jadi jalur yang sudah dipakai sekarang, teknologinya ditingkatkan. Misalnya sinyalnya diperkuat, terus kemudian relnya dan bantaran-bantaran dikokohkan, kemudian lokomotifnya diperbaharui. Jadi tidak mengubah teknologi, hanya memperkuat teknologi,” katanya.

Bupati Pangandaran Citra Pitriyami bersama Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan membahas rencana perpanjangan rute Kereta Api (KA) Pangandaran, Sabtu 1 November 2025.
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami bersama Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan membahas rencana perpanjangan rute Kereta Api (KA) Pangandaran, Sabtu 1 November 2025. (Humas Setda Pangandaran)

Dedi pun memastikan tidak akan ada pembebasan lahan di pemukiman warga, karena tidak membangun jalur baru. 

“Tidak ada, masih rel yang sekarang. Jadi itu kan sebenarnya Kereta Api Parahyangan itu ditingkatkan kualitasnya, jalurnya masih itu, keretanya masih itu,” ucapnya. 

Menurutnya, salah satu tujuan utama pembangunan jalur kereta ini adalah untuk mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta menuju Pangandaran yang selama ini memakan waktu cukup lama. 

"Rata-rata perjalanan dari Jakarta ke Bandung 1,5 jam, dari Bandung ke Banjar sekitar 4 jam, dan dari Banjar ke Pangandaran 30 menit. Nantinya jalur ini bisa disesuaikan tergantung kebutuhan," katanya. 

Nantinya, kata dia, perjalanan dari Jakarta ke Bandung akan tetap ada sebagai bagian dari wisata dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran

"Ini akan membuka konektivitas baru, memperlancar mobilitas barang dan orang, dan tentu mempercepat pertumbuhan ekonomi di selatan Jawa Barat," katanya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved