Pengakuan Rana Guru SMPN 2 Jalancagak Subang yang Viral Pukul Siswanya
Rana Saputra mengakui memukul siswanya saat proses penegakan disiplin. Rana merupakan guru mata pelajaran IPS di SMPN 2 Jalancagak.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Ringkasan Berita:
- Rana Saputra mengakui memukul siswanya saat proses penegakan disiplin.
- Dia menegaskan tindakannya bukan untuk mencederai.
- Kasus yang terjadi di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang ini telah diselesaikan dengan mediasi.
- Bahkan, Dedi Mulyadi mendatangi sekolah pada Jumat (7/11/2025).
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Rana Saputra mengakui memukul siswanya saat proses penegakan disiplin. Rana merupakan guru mata pelajaran IPS di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang.
Kasus ini ramai dan viral di media sosial karena orang tua siswa mendatanginya di sekolah. Dia memvideo Rana saat menyampaikan protes.
Mengenai kasus penamparan itu, Rana menegaskan tindakannya bukan bertujuan mencederai, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendidik.
"Saya jujur, saya melakukan pemukulan kepada anak, tapi bukan untuk mencederai. Di sekolah itu kadang seolah-olah guru dikesankan menampar atau menghukum berlebihan. Padahal saya punya ukuran, tahu batasnya. Kalau saya sampai melakukan tindakan kriminal, saya siap menerima," ujar Rana saat ditemui di sekolahnya, Jumat (7/11/2025).
Rana berharap, peristiwa ini bisa menjadi momentum bagi semua pihak untuk kembali menghargai peran dan muruah guru di sekolah.
"Ini bukan soal siapa yang benar dan siapa yang salah. Tapi mari sama-sama kembalikan kepercayaan kepada guru. Jangan sedikit-sedikit dipidanakan. Guru mendidik itu bukan musuh anak," ujarnya.
Baca juga: Solidaritas Guru PGRI Datangi Sekolah di Subang Bawa Bendera, Dukung Guru Rana
Meski begitu, ia mengaku siap memperbaiki metode pendisiplinan sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang turun langsung menangani kasus ini.
"Sesuai petunjuk Pak Gubernur, ke depan tidak lagi dengan hukuman fisik. Bisa disuruh mencabut rumput, mengecat, memperbaiki bangku, yang penting anak tetap disiplin,"kata Rana.
Ia pun bersyukur karena persoalan tersebut kini mulai diselesaikan lewat mediasi antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah.
"Alhamdulillah, mungkin kalau di daerah lain saya bisa saja dipidanakan. Tapi di sini masih ada ruang mediasi terutama ada Kang Dedi Mulyadi dan semoga ini menjadi pembelajaran bersama," ujarnya.
Baca juga: Dedi Sambangi Sekolah yang Viral di Subang, Minta Sanksi Bukan Berupa Kekerasan
Sebelumnya, video viral memperlihatkan Deni Rukmana (38), orang tua dari ZR (16), memprotes tindakan Rana. Deni menilai tindakan guru tersebut berlebihan setelah anaknya ditampar setelah upacara pada Senin (3/11/2025).
Kasus itu kini ditangani oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Subang dan mendapat perhatian langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dedi bahkan meninjau sekolah untuk memastikan pembinaan karakter berjalan dengan baik tanpa kekerasan. (*)
| Solidaritas Guru PGRI Datangi Sekolah di Subang Bawa Bendera, Dukung Guru Rana |
|
|---|
| Kasus Guru Tampar Siswa: Dedi Mulyadi Akan Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, yang Merokok Direhab |
|
|---|
| Dedi Sambangi Sekolah yang Viral di Subang, Minta Sanksi Bukan Berupa Kekerasan |
|
|---|
| Hujaman Cutter Balas Permintaan Cerai: Rekonstruksi Ungkap Sadisnya KDRT di Taraju Tasikmalaya |
|
|---|
| Kasus Viral Guru vs Ortu Siswa Subang Diputuskan Damai, Disdik: Hanya Ledakan Emosi Spontan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Guru-mata-pelajaran-IPS-di-SMPN-2-Jalancagak-Rana-Saputra-memberikan-klarifikasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.