Tak Cukup sampai Surabaya, Kereta Cepat Bakal Jangkau Banyuwangi, Pemerintah Sedang Susun Rencana

Pemerintah tengah menyusun rencana besar penguatan konektivitas nasional, termasuk kereta cepat sampai wilayah timur Pulau Jawa. 

Penulis: Nappisah | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
SAMPAI BANYUWANGI - Kereta cepat Whoosh tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (27/12/2024). Pemerintah sedang menyusun rencana pengembangan proyek kereta cepat sampai Banyuwangi, Jawa Timur. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah tengah menyusun rencana ambisius untuk penguatan konektivitas nasional.

Ini termasuk rencana pengembangan proyek kereta cepat (High Speed Rail) yang ditargetkan merambah hingga wilayah timur Pulau Jawa, bahkan mencapai Banyuwangi

Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyebut kebijakan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membuat Indonesia semakin terhubung dan menekan biaya logistik.

AHY menyampaikan rencana besar ini saat ditemui di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, upaya meningkatkan konektivitas ini adalah bagian dari konsep besar pembangunan infrastruktur yang terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia.

Pengembangan Kereta Cepat Lintas Jawa

Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Siap-siap Diperpanjang sampai Surabaya, Sudah Masuk RTRW Kota Surabaya

Menjawab pertanyaan mengenai kelanjutan kereta cepat hingga Banyuwangi, AHY mengonfirmasi bahwa sektor kereta menjadi fokus utama.

"Bukan hanya Jakarta–Bandung, tapi juga sampai dengan timur Indonesia."

"Paling tidak sampai Surabaya bahkan kemarin Bapak Presiden mengatakan kenapa tidak juga sampai Banyuwangi," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Kereta Cepat Whoosh saat melintasi Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kereta Cepat Whoosh saat melintasi Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (hilman kamaludin/tribun jabar)

Ia menekankan bahwa Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau harus semakin terhubung, terintegrasi, dan mampu menghadirkan transportasi yang terjangkau bagi masyarakat.

Pembangunan kereta cepat ini diharapkan mampu menekan biaya logistik secara signifikan.

Infrastruktur Lintas Pulau

Selain pengembangan high speed rail, AHY juga menyebut bahwa pemerintah sedang mengkaji reaktivasi jalur-jalur kereta lama.

Fokus pengembangan tidak hanya terpusat di Jawa semata.

Pemerintah membuka ruang pengembangan untuk wilayah lain yang memiliki pergerakan logistik dan komoditas besar.

"Kita diminta untuk terus mengembangkan Trans Sumatera, misalnya Trans Kalimantan, Trans Sulawesi. Karena memang komoditas hasil bumi juga perlu alat angkut yang sustainable," jelas AHY.

Pengembangan moda angkut berbasis rel ini dianggap lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved