Solidaritas Guru PGRI Datangi Sekolah di Subang Bawa Bendera, Dukung Guru Rana

 Puluhan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Subang, Jawa Barat mendatangi SMPN 2 Jalancagak, Jumat (7/11/2025) pagi.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
AKSI SOLIDARITAS - Puluhan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Subang yang tergabung dalam PGRI mendatangi SMPN 2 Jalancagak, Jumat (7/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Dukungan Guru: Puluhan guru PGRI Subang datangi SMPN 2 Jalancagak beri dukungan damai untuk guru Rana Saputra.
  • Tujuan Silaturahmi: bukan memprovokasi, tapi perkuat sinergi antara guru dan orang tua.
  • Edukasi Humanis: PGRI himbau agar kedisiplinan tetap ditegakkan, namun wajib menggunakan teknik pedagogis (edukatif/humanis)
  • Situasi Kondusif: Persoalan telah disepakati damai, siswa yang terlibat sudah kembali sekolah dan PGRI pastikan situasi di sekolah sudah kondusif.

‎TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Puluhan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Subang, Jawa Barat mendatangi SMPN 2 Jalancagak, Jumat (7/11/2025) pagi.

‎Pantauan Tribunjabar.id, mereka datang mengenakan batik khas PGRI dan membawa bendera organisasi sebagai bentuk aksi damai mendukung rekannya, Rana Saputra, guru yang sempat viral usai melakukan tindakan pendisiplinan terhadap siswa.

ORANGTUA VS GURU: Tangkapan layar momen pertemuan Dedi Mulyadi dengan Deni Rukmana (kanan) orangtua murid yang tak terima anaknya ditampar oleh guru bernama Rana Saputra (kiri). Inilah sosok orang tua siswa yang viral di Subang karena ngamuk tak terima anaknya ditampar guru karena lompat pagar. 
ORANGTUA VS GURU: Tangkapan layar momen pertemuan Dedi Mulyadi dengan Deni Rukmana (kanan) orangtua murid yang tak terima anaknya ditampar oleh guru bernama Rana Saputra (kiri). Inilah sosok orang tua siswa yang viral di Subang karena ngamuk tak terima anaknya ditampar guru karena lompat pagar.  (Kolase Instagram Dedi Mulyadi/@mangdans_)

‎Ketua PGRI Kabupaten Subang, Aep Saepudin, mengatakan kedatangan para guru bukan untuk memprovokasi, melainkan untuk bersilaturahmi sekaligus menunjukkan wajah PGRI yang menjunjung kebersamaan.

‎"Insya Allah kegiatan ini untuk bersilaturahmi. Kami ingin menunjukkan bahwa PGRI hadir untuk memperkuat sinergi antara guru dan orang tua."

"Karena mendidik anak itu bukan hanya tugas guru, tapi juga tanggung jawab orang tua," ujar Aep kepada wartawan di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Kasus Viral Guru vs Ortu Siswa Subang Diputuskan Damai, Disdik: Hanya Ledakan Emosi Spontan

‎Aep menegaskan, pihaknya tetap mendorong para guru agar semangat menegakkan kedisiplinan siswa, namun dengan cara-cara yang lebih mendidik dan humanis.

‎"Kami tetap menghimbau guru-guru agar disiplin tetap ditegakkan, tetapi tekniknya harus lebih pedagogis."

"Misalnya memberi tugas membersihkan lingkungan sekolah, itu lebih bermanfaat. Anak jera, sekolah pun bersih," ucapnya.

‎Menurut Aep, PGRI telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk memastikan situasi di SMPN 2 Jalancagak kembali kondusif.

Anak yang Ditampar Sudah Sekolah

‎Ia menyebut siswa yang sempat terlibat dalam insiden itu kini sudah kembali bersekolah seperti biasa.

‎"Hari ini anaknya sudah masuk sekolah, terlihat enjoy di kelas. Jangan sampai ada tekanan psikologis. Semua pihak sudah sepakat menyelesaikan persoalan ini secara damai," kata Aep.(*)

‎Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved