Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Oktober–2 November, BMKG: Cuaca Jawa Barat Masih Ekstrem

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai kilat, petir, serta hembusan angin kencang berdurasi singkat, berpotensi terjadi.

tribunjabar.id / Muhamad Syarif Abdussalam
GEDUNG SATE - Kantor Gubernur Jawa Barat di Kota Bandung. Selama periode sepekan ke depan, mulai 27 Oktober hingga 2 November 2025, sejumlah faktor atmosfer masih berpotensi mendorong terbentuknya awan konvektif yang dapat memicu hujan di berbagai wilayah Jawa Barat. 

Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, serta Kabupaten Ciamis.

Jumat, 31 Oktober 2025:

Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, serta Kabupaten Pangandaran.

Sabtu, 1 November 2025:

Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.

Minggu, 2 November 2025:

Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, serta Kabupaten Tasikmalaya.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat dan instansi terkait diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologis akibat cuaca ekstrem.

Ancaman seperti hujan deras berdurasi singkat, angin kencang, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang, dapat muncul sewaktu-waktu, terutama di wilayah yang memiliki topografi rawan.

"Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi
bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrem) seperti hujan lebat hingga sangat
lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti
banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," kata Rossian melalui siaran tertulis, Minggu (26/10/2025).

Warga juga diingatkan untuk tetap tenang namun tidak lengah menghadapi perubahan cuaca yang bisa terjadi tiba-tiba.

Langkah mitigasi sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan bergotong royong menata drainase dapat membantu mengurangi risiko bencana.

Selain itu, penting bagi masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca dari otoritas terkait dan memahami protokol evakuasi yang berlaku di daerah masing-masing.

Koordinasi dengan pemerintah daerah diharapkan dapat membantu mempercepat respon jika bencana benar-benar terjadi.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved