Jabar Catat Pertumbuhan Ekonomi 5,20 Persen di Atas Nasional, Tapi Angka Pengangguran Meningkat
Jabar catat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen di atas nasional, namun angka pengangguran justru meningkat.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat mencatat pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan sebesar 5,20 persen pada triwulan III 2025, melampaui rata-rata nasional.
Namun, di balik capaian itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menyebutkan tingkat pengangguran justru meningkat dari 6,75 persen pada Agustus 2024 dan kini menjadi 6,77 persen pada Agustus 2025
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengakui fenomena tersebut sebagai tantangan serius yang sedang dihadapi pemerintah daerah.
Menurutnya, kenaikan angka pengangguran tak lepas dari dinamika sektor industri pengolahan, penopang utama ekonomi Jabar yang menyumbang 40 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Guncangan psikologis akibat tarif resiprokal yang sempat mencapai 32 persen terhadap ekspor ke Amerika Serikat tak terhindarkan karena waktunya kan cukup lama berapa bulan begitu sampai di angka 19 persen, tentu itu memengaruhi produksi ya di antaranya di perjalanan ada pemutusan hubungan kerja dan sebagainya,” ujar Herman saat jumpa pers di Kantor BI Jabar, Jalan Braga, Senin (10/11/2025).
Baca juga: Terungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang, Berikut Penjelasan Tim Investigasi BGN
Menurutnya, efek perlambatan industri ini sempat memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa daerah industri.
Selain tekanan eksternal, Herman menyebut tren investasi juga menjadi faktor penyebab belum optimalnya penyerapan tenaga kerja.
Pada triwulan III, Jawa Barat mencatat investasi sebesar Rp7,1 triliun, dengan kecenderungan menuju investasi padat modal dan padat teknologi.
“Contoh paling besar adalah investasi electric vehicle BYD di Subang yang akan menyerap hingga 18 ribu tenaga kerja. Tapi proyek semacam ini memerlukan SDM dengan keterampilan tinggi, terutama di bidang teknologi digital, AI, dan otomasi,” ujarnya.
Kondisi ini menuntut percepatan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal agar tak tertinggal dari kebutuhan industri.
Untuk menjawab tantangan itu, Pemprov Jabar kini menggencarkan program pelatihan vokasi yang terhubung langsung dengan industri.
Dinas Tenaga Kerja bersama 27 kabupaten kota dan dunia usaha menggelar berbagai pelatihan link and match, agar peserta pelatihan bisa langsung diterima bekerja.
“Dua minggu lalu kami membuka pelatihan untuk 2.000 orang di Garut yang langsung bekerja sama dengan pihak industri. Setelah pelatihan selesai, peserta langsung diterima kerja. Ini model yang kami dorong agar hasilnya cepat terasa,” ujar Herman.
Baca juga: Pemprov Jabar Terbitkan Surat Edaran Tentang Mekanisme Hukuman Bagi Siswa Nakal
Ia menargetkan tingkat pengangguran terbuka bisa kembali turun di bawah 6,75 persen pada akhir 2025, sebagaimana capaian tahun 2024.
| BI dan ISEI Dorong Sinergi Ekonomi Biru dan Industri 5.0 untuk Percepatan Pertumbuhan Jabar |
|
|---|
| Pemprov Jabar Terbitkan Surat Edaran Tentang Mekanisme Hukuman Bagi Siswa Nakal |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pemprov Jabar Terapkan SE Hukuman Edukatif Bagi Siswa Nakal: Tak Ada Hukuman Fisik |
|
|---|
| Sekda Sebut SE Larangan Hukuman Fisik kepada Siswa di Jabar Bakal Berlaku untuk SD hingga SMA |
|
|---|
| Kanwil HAM Jabar Upayakan Hak Pemenuhan Biologis Terhadap Warga Binaan di Lapas dan Rutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pembangunan-Pabrik-Mobil-Listrik-BYD-di-Kawasan-Industri-Subang-Smartpolitan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.