Adhikarya Parlemen

Tina Wiryawati: Pendekatan Humanis kepada Warga Penting dalam Reaktivasi Kereta Bandung-Pangandaran

Keberhasilan reaktivasi tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, melainkan juga keberhasilan komunikasi dengan warga.

|
istimewa
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Hj. Tina Wiryawati, S.H., M.M. 

“Jalur kereta api kalau keretanya pengelolaannya baik dan benar akan menjadi favourite model transportation umum yang digemari oleh masyarakat,” tuturnya.

Selaras dengan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya menjelaskan bahwa anggaran sekitar Rp 8 triliun telah disiapkan melalui skema investasi bersama PT KAI dan pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah daerah akan berinvestasi pada peningkatan rel, sistem sinyal, hingga pembaruan lokomotif. Pengerjaannya direncanakan dimulai tahun depan dan ditargetkan rampung dalam tiga tahun.

Dedi memastikan tidak ada pembebasan lahan di pemukiman karena jalur yang digunakan tetap jalur eksisting.

Pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas teknologi dan infrastruktur yang sudah ada, termasuk penguatan bantaran dan pembaharuan sistem persinyalan di berbagai titik.

Ia menargetkan waktu tempuh Jakarta–Pangandaran bisa lebih efisien. Dengan perjalanan Jakarta–Bandung sekitar 1,5 jam, Bandung–Banjar sekitar empat jam, dan Banjar–Pangandaran sekitar 30 menit, jalur itu diharapkan memberi fleksibilitas jadwal sekaligus menggerakkan kegiatan ekonomi di sepanjang wilayah selatan Jabar.

Proyek ini membuka harapan besar bagi mobilitas barang dan orang. Namun, sebagaimana digarisbawahi Tina Wiryawati, keberhasilan reaktivasi tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, melainkan juga keberhasilan komunikasi dengan warga yang telah puluhan tahun menjadikan bantaran rel sebagai tempat tinggal mereka.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved