Peretasan Data Pribadi di Jabar

Data 4,6 Juta Warga Jabar Diduga Bocor, Diskominfo Bandung Cegah Serangan Hacker dengan Cara Ini

Terkait pengamanan data tersebut, Diskominfo tengah mempersiapkan pembangunan Security Operation Center (SOC)

Istimewa
KEPALA DISKOMINFO - Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, langsung bergerak melakukan pencegahan usai muncul dugaan kebocoran 4,6 juta data pribadi warga Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, langsung bergerak melakukan pencegahan usai muncul dugaan kebocoran 4,6 juta data pribadi warga Jawa Barat.

Sebelumnya, hal tersebut diklaim oleh akun anonim di media sosial X yakni @DigitalGhostt meskipun pada akhirnya dibantah langsung oleh Pemprov Jabar dan dipastikan semua data pribadi warga tetap aman.

Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana mengatakan, perkembangan teknologi yang pesat pasti diiringi dengan semakin canggihnya modus pemanfaatan data untuk kepentingan pribadi oleh pihak tak bertanggung jawab.

Baca juga: Situs OPD di Bandung Barat Diserang Puluhan Ribu Kali Tahun Ini, Terungkap Kondisi Data Penduduknya

"Kami terus berupaya maksimal mengamankan data pemerintah dan masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan ISO 27001 untuk sistem manajemen keamanan informasi," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (29/7/2025).

Upaya ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang menempatkan keamanan informasi sebagai indikator penting dalam tata kelola pemerintahan digital.

Terkait pengamanan data tersebut, Diskominfo tengah mempersiapkan pembangunan Security Operation Center (SOC) atau sistem operasi keamanan yang berfungsi sebagai pusat deteksi dini atas potensi gangguan keamanan siber.

"Kami ingin membangun SOC agar bisa mendeteksi gangguan secara real time. Ini akan menjadi sistem berlapis untuk perlindungan data, seperti pagar satu, dua, dan tiga," kata Yayan.

Kendati demikian, pihaknya mengakui bahwa pemerintah tidak dapat memastikan apakah data sudah tersebar atau belum, mengingat dinamika serangan siber yang terus berkembang. Sehingga, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam upaya mitigasi.

"Selain teknologi, kami juga tingkatkan kapasitas sumber daya manusia karena kebocoran bisa terjadi dari sisi manusianya, bukan hanya mesin," ucapnya.

Atas hal tersebut, pihaknya meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik menghadapi isu kebocoran data karena Diskominfo Kota Bandung sudah berupaya dengan berbagai lapisan pengamanan.

Baca juga: Sebut Tidak Ada Kebocoran dan Jual Beli Data Warga Jabar, Wagub Erwan: Itu Hanya Klaim

"Masyarakat juga harus bijak dalam menggunakan media sosial dan menjaga informasi pribadi," ujar Yayan.

Kepala Bidang Aplikasi dan Persandian Diskominfo Kota Bandung, Ayi Mamat Rochmat, mengatakan langkah konkret yang telah dilakukan yakni penerapan ISO/IEC 27001:2022 pada layanan data center.

Kemudian pelaksanaan IT Security Assessment (ITSA), audit keamanan SPBE, hingga pengelolaan Tim Tanggap Insiden Siber (BandungKota-CSIRT).

"Kami juga melakukan enkripsi data pada aplikasi serta melakukan edukasi keamanan informasi melalui webinar, infografis, dan sosialisasi langsung ke perangkat daerah," ujar Ayi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved