Peretasan Data Pribadi di Jabar

Disdukcapil Kota Bandung Jamin Data Warga Tidak Bocor, Pengamanan Dilakukan di Tingkat Nasional

Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung memastikan data pribadi warga tetap aman.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Shuttersock
ILUSTRASI KTP - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung memastikan data pribadi warga tetap aman. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung memastikan data pribadi warga tetap aman.

Saat ini ada dugaan kebocoran 4,6 juta data pribadi warga Jabar. Klaim itu datang dari akun anonim di media sosial X, @ghosthackerwar. Dia mengatakan telah membocorkan data warga Jabar di situs Darkforums.

Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Tatang Muchtar, mengatakan, semua data kependudukan dan catatan sipil warga Kota Bandung sudah menggunakan sistem administrasi kependudukan terpusat.

"Artinya data kependudukan itu sudah tersentralisasi di pusat dengan pengamanan tingkat nasional. Jadi, kalau (data pribadi warga) di Bandung tetap aman," ujar Tatang saat dihubungi, Senin (28/7/2025).

Pengamanan data pribadi warga tersebut sudah tidak dilakukan oleh Disdukcapil Kota Bandung sejak 2021.

"Sudah masuk ke sistem administrasi kependudukan dan sudah siap terpusat. Sehingga, keamanannya sendiri itu dijaga dalam level tingkat nasional," kata Tatang.

Baca juga: Bantahan Sekda Jabar, Kebocoran Data Jutaan Warga Jabar Itu Bohong Belaka

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan, meski hingga saat ini belum ada kebocoran data pribadi, Pemkot Bandung telah memperkuat sistem keamanan siber dengan melibatkan sejumlah ahli IT.

"Pastilah, kemarin beberapa ahli keamanan juga sudah diundang. Sama Pak Kadis (Kominfo), saya lihat sudah ada konsultasi. Malah juga ada yang sudah audensi ya kemarin saya lihat," ucap Erwin.

Menurutnya, sistem keamanan siber ini memang harus dijaga dan pihaknya mempercayakan ke Diskominfo Kota Bandung yang berwenang untuk menangani hal tersebut.

"Tentunya harus tambah mempersiapkan sistem yang sekarang, kami juga lagi mempersiapkan sistem keamanan, sistem integrasi yang bagus di OPD dan sekarang ini kita akan buat integrasi," katanya.

Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, memastikan, klaim jutaan data warga bocor merupakan kabar bohong atau hoaks. 

Herman mengatakan, pihaknya langsung melakukan kroscek dan validasi sesuai arahan dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, setelah ada mendapat informasi adanya dugaan kebocoran data dari media sosial X.

“Kami sudah lakukan penelusuran, validasi, dan hasilnya tidak ada kebocoran data. Informasi yang disampaikan oleh digital ghost itu hoaks atau tidak benar. Kabar bohong,” ujar Herman, Senin (28/7/2025). 

Menurutnya, informasi yang ada di media sosial itu merupakan klaim sepihak yang dilakukan orang tak bertanggung jawab untuk memancing pembeli di dark web.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved