Pilunya Nasib Nelayan Cirebon: Kapal Rapuh, Utang ke Tengkulak Rp80 Juta, Sekolah Anak Terhenti

Seorang nelayan bernama Timan, mengungkapkan langsung persoalan yang dialami sebagian besar nelayan di Desa Ender kepada Cak Imin.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
DISAMBUT HARU - Kunjungan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, ke Pondok Pesantren Gedongan di Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis (17/7/2025), disambut haru dan penuh curhat dari warga setempat, terutama para nelayan. Seorang nelayan bernama Timan, mengungkapkan langsung persoalan yang dialami sebagian besar nelayan di Desa Ender. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Kunjungan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, ke Pondok Pesantren Gedongan di Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis (17/7/2025), disambut haru dan penuh curhat dari warga setempat, terutama para nelayan.

Seorang nelayan bernama Timan, mengungkapkan langsung persoalan yang dialami sebagian besar nelayan di Desa Ender.

Mulai dari sulitnya membayar utang ke tengkulak, kapal yang sudah tak layak pakai, hingga anak-anak mereka yang harus putus sekolah.

“Ya saya dari masyarakat Desa Ender, sebagai nelayan. Kalau memang Pak Menko mau memberantas kemiskinan, saya ingin curhat."

"Nelayan miskin di desa Ender ini banyak kekurangannya,” ujar Timan seperti dikutip Tribun dalam kegiatan Rembug Warga Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan di Ponpes Gedongan Cirebon, Kamis (17/7/2025). 

Baca juga: Kuwu Ditegur Bupati Tiga Kali Cuek, Camat Ungkap Masalah Serius di Desa Hulubanteng Cirebon

Menurutnya, banyak nelayan terpaksa meminjam uang dari tengkulak untuk membuat kapal.

Namun, hasil melaut tak sebanding dengan cicilan.

Bahkan kapal mereka kini sudah rapuh dan tak bisa digunakan.

“Awalnya kami buat kapal sendiri, uangnya pinjam ke tengkulak."

"Tapi belum bisa bayar semua, kapal sudah rusak."

"Boro-boro mau bayar utang, buat nyekolahin anak sampai tinggi aja nggak bisa,” ucapnya.

Tak hanya nelayan, Kepala Desa atau Kuwu Ender, Iwan juga ikut menyampaikan keprihatinannya.

Iwang curhat soal nelayan dan angka kemiskinan di daerahnya.

"Angka kemiskinan di desa kami sangat memprihatinkan. Anak-anak nelayan itu banyak yang tidak bisa sekolah sampai SMA,” jelas Iwan.

Baca juga: Muncul Mantan Rektor UGM Bocorkan Bisikan Kasmudjo Soal Ijazah Palsu Jokowi

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved