Respons Menteri Keuangan Purbaya Sadewa Usai Ucapan Jokowi Soal Utang Whoosh, Singgung Misi Ganda
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Jokowi soal utang kereta cepat Whoosh setujui ucapan eks presiden tapi singgung misi ganda
TRIBUNJABAR.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menanggapi pernyataan Jokowi soal utang kereta cepat Whoosh.
Sebelumnya, polemik utang jumbo proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh menyeret nama berbagai pihak.
Dua di antaranya adalah Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Diketahui nama Jokowi terseret dalam pusaran utang kereta cepat Whoosh tersebut lantaran pembangunannya digarap di bawah perintahnya saat masih menjabat.
Sedangkan, Purbaya Yudhi Sadewa terseret lantaran sikap dan langkah kebijakannya sebagai Menteri Keuangan yang enggan membayar utang kereta cepat tersebut dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena dianggap tak sesuai.
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali buka suara di hadapan sejumlah wartawan di Menara Bank Mega, Jakarta, untuk merespons kembali pernyataan Jokowi.
Baca juga: Analisis Pengamat Soal Setahun Pemerintahan Prabowo, Sebut Ada 3 Hantu Jadi Beban Bagi Presiden
Di tengah sorotan publik terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, Purbaya akhirnya menanggapi langsung pernyataan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya menegaskan bahwa proyek raksasa tersebut tidak semata-mata dibangun untuk mengejar keuntungan finansial.
Dengan suara tenang dan reflektif, Menkeu Purbaya mengakui ada kebenaran dalam ucapan sang presiden.
“(Pernyataan Jokowi) ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development juga kan,” ujar Purbaya, Selasa (28/10/2025).
Ia menegaskan bahwa proyek Whoosh sejatinya memikul misi ganda, bukan hanya melayani transportasi modern, tetapi juga menjadi penggerak pembangunan kawasan di sepanjang jalurnya.
Whoosh dan Misi Regional Development yang Belum Sempurna
Namun, Purbaya tak menutup mata bahwa idealisme tersebut masih jauh dari sempurna. Ia menilai, hingga saat ini proyek Whoosh belum sepenuhnya menunaikan peran sebagai motor penggerak ekonomi regional. Kawasan di sekitar stasiun dan jalur lintasan belum memperlihatkan geliat ekonomi yang diharapkan.
“Mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar tumbuh itu harus dikembangkan ke depan. Jadi ada betulnya,” ujarnya menambahkan.
Menurut Purbaya, proyek ini perlu dioptimalkan agar mampu menciptakan efek domino terhadap kegiatan ekonomi masyarakat setempat.
Ia berharap, kawasan di sekitar jalur kereta cepat bisa menjadi pusat pertumbuhan baru, bukan sekadar lintasan bagi kereta berkecepatan tinggi.
| Analisis Pengamat Soal Setahun Pemerintahan Prabowo, Sebut Ada 3 'Hantu' Jadi Beban Bagi Presiden |
|
|---|
| Balasan Menkeu Purbaya Sadewa ke Hasan Hasbi yang Kritik Gaya Koboi-nya, Singgung Kepercayaan Publik |
|
|---|
| Jokowi Ungkap Alibi Pembangunan Kereta Cepat Whoosh, Purbaya Ogah Ikut Restrukturisasi Utangnya |
|
|---|
| Akhirnya KPK Selidiki Dugaan Mark Up Utang Kereta Cepat Whoosh, Mantan Menteri Ini Siap Dipanggil |
|
|---|
| KPK Resmi Turun Tangan! Dugaan Mark Up Proyek Whoosh 52 Juta Dolar Per Km Mulai Diselidiki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Jokowi-buka-suara-soal-polemik-utang-kereta-cepat-Menteri-Keuangan-Purbaya-tetap-ogah-bantu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.