Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Dede Masih Tak Percaya Kehilangan Suami Akibat Ledakan Maut di Garut, Endang Sopir Bahan Peledak

Dede (38) menyangka menyangka suaminya, Endang Rahmat (43), menjadi korban pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Giri
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
BERI KETERANGAN - Dede (38) ketika memberikan keterangan soal suaminya, Endang, yang tewas saat kegiatan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Pantai Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025). 

"Belum sempat komunikasi saat kejadian. Biasanya suka telepon atau video call, dan suka bilang ke anak bungsu kalau ayah lagi ngumpet mau ada peledakan," ungkap Dede.

Di matanya, Endang merupakan sosok periang dan sangat dekat anak ketika berkumpul di rumah.

"Suami itu multitalent banget, segala bisa, nyanyi hayu, ngaji hayu, pokoknya kerja apa mau. Enggak pernah bilang engga bisa. Tapi saya masih enggak nyangka, serasa mimpi saja," kata Dede.

Ia pun kerap mengingatkan suaminya ketika hendak pergi bekerja mengangkut bahan peledak ke lokasi pemusnahan.

Baca juga: Prosedur Peledakan Amunisi di Garut yang Bikin 13 Orang Meninggal Dipertanyakan, Harus Ada Evaluasi

"Saya suka ngingetin ke suami saya, 'Kalau lagi terjun baca doa'. Dan biasanya (bekerja di) proyek rumah. Enggak pernah kerja kayak sekarang," tuturnya.

Dede berharap suaminya cepat dibawa pulang dan ada tanggung jawab dari pihak TNI buat anak-anak karena masih membutuhkan biaya sekolah.

Soal pemulung serpihan besi amunisi, ia menegaskan suaminya bukan pemulung tapi bekerja sebagai sopir angkut barang dan dibayar harian.

"Selama bekerja selama sebulan lebih belum dibayar dan terakhir kegiatan mau dibayar, dan ini baru pertama kali dalam sejarah suami saya kerja di sini," ucap Dede. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved