MUI Garut Libatkan Eks Pengikut Paham Radikal Jadi Petugas Pengibaran Bendera HUT RI
MUI Garut melibatkan sejumlah mantan pengikut paham radikal untuk bertugas sebagai pengibar Bendera Merah Putih.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ada yang tak biasa pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Momen tak biasa itu terjadi dalam upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, Minggu (17/8/2025).
Dalam upacara tersebut, MUI Garut melibatkan sejumlah mantan pengikut paham radikal untuk bertugas sebagai pengibar Bendera Merah Putih.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut Pergantian Antar Waktu (PAW), KH Aceng Abdul Mudjib, mengatakan, hal ini merupakan bagian dari program deradikalisasi dan pembinaan keagamaan.
"Ini bukti mereka telah kembali ke NKRI, dulu mereka tidak mau menghormat merah putih, mereka menghukumi menghormat merah putih itu musyrik," ujarnya kepada Tribunjabar.id.
Baca juga: Hebat! Rosadi Kuli Bangunan di Cianjur Bentangkan Bendera 680 Meter, Beli dari Uang Upah Harian
Ia menuturkan sejak tahun 2021 MUI Garut gencar melaksanakan program pembinaan bagi warga yang sempat terpengaruh paham radikal maupun intoleransi.
Kegiatan tersebut sudah menjangkau 25 dari total 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Dari ratusan orang yang terlibat, tercatat lebih dari 500 individu masuk dalam data binaan MUI.
"Sebanyak 171 orang mendapat pendampingan dan pembinaan yang lebih intensif, bahkan ada puluhan yang sudah punya usaha mandiri," ungkapnya.
Pihaknya juga saat ini tengah mengembangkan berbagai strategi pendekatan hingga pemberdayaan ekonomi untuk para mantan paham radikalisme di Garut.
Hal itu ungkapnya telah dilakukan bertahun-tahun oleh Ketua MUI terdahulu yakni KH Sirojul Munir yang meninggal beberapa waktu lalu.
"Ini kerja besar Almarhum bisa membina warga Garut yang pernah terpapar faham radikalisme dan intoleransi, patut kita apresiasi," ucapnya.
Salah seorang warga binaan MUI Garut Dede Jujun Junaedi (53), mendapat kesempatan langka dalam upacara HUT ke-80 RI di kantor MUI Garut.
Warga Kecamatan Garut Kota itu dipercaya menjadi pengiring pasukan pengibar bendera.
Baca juga: JADWAL Grup G ACL2 2025, Persib Bandung Lebih Dulu Jamu Tim yang Pernah Kena Frank
Meski hampir setiap tahun hadir mengikuti upacara kemerdekaan, kali ini Dede merasakan pengalaman berbeda.
Dedi Mulyadi Jelaskan soal Kereta Kencana & Rencana Tahun 2026 Upacara HUT RI di Halaman Gedung Sate |
![]() |
---|
Hening dalam Khidmat, Kapolres Indramayu Pimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Makna Hari Kemerdekaan ke-80 RI Bagi Bupati danWabup Sumedang Dony-Fajar |
![]() |
---|
Perayaan Uni HUT ke-80 RI di Pangandaran, Warga Berlomba-lomba Membuat Kreasi Unik |
![]() |
---|
Tati Supriati Irwan Hadiri Upacara Pengibaran Sang Merah Putih di Gasibu, Rayakan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.